Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita memastikan format Liga 1 Indonesia musim 2020-2021 yang rencananya bergulir mulai Februari tahun depan tidak berubah dengan tetap menggunakan sistem kompetisi penuh.
"Format tidak berubah. Liga 1 akan dilanjutkan mulai pertandingan pekan keempat," kata Akhmad kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut Akhmad , saat ini LIB terus menyusun jadwal agar Liga 1 bisa berakhir sesuai proyeksi Juli 2021.
LIB juga menunggu izin keramaian dari Polri untuk menggulirkan lagi kompetisi.
"Sekarang tinggal mengatur jadwal yang pas bagaimana," kata dia.
Untuk Liga 2, Akhmad Hadian pun menegaskan format turnamen tidak berganti.
Liga 2 ditargetkan mulai satu pekan setelah sepak mula Liga 1. "Untuk Liga 2 mungkin Maret atau awal April 2021 sudah selesai," sambung Akhmad.
Liga 1 dan 2 Indonesia rencananya dilangsungkan kembali mulai Februari 2021 setelah tertunda pandemi COVID-19.
Musim kompetisi pun berubah nama dari musim 2020 menjadi musim 2020-2021. Liga 1 diproyeksikan bergulir Februari-Juli 2021, sedangkan Liga 2pada Februari-akhir Maret/awal April 2021.
Akhmad menggarisbawahi besar subsidi untuk tim Liga 1 dan 2 tidak akan berubah saat kompetisi berlangsung.
Selama liga berputar, setiap tim peserta Liga 1 mendapatkan subsidi Rp800 juta per bulan, sedangkan klub-klub Liga 2 mendapatkan Rp450 juta pada babak penyisihan grup, Rp200 juta pada fase delapan besar dan Rp200 juta bagi setiap klub yang melaju ke semifinal.
Juara Liga 2 berhak atas hadiah Rp500 juta, sedangkan peringkat kedua mendapatkan Rp300 juta.
Sebelum kompetisi berjalan pada Oktober 2020-Januari 2021, setiap tim peserta Liga 1 diberikan uang kontribusi sebesar Rp200 juta per bulan. Untuk Liga 2, masing-masing klub meraup Rp100 juta per bulan pada periode sama.
Baca juga: LIB berharap Polri keluarkan izin kompetisi paling lambat akhir Desember 2020
Baca juga: Pelatih Persib akui sulit beri menu latihan saat kompetisi belum jelas
Baca juga: Liga 1 Indonesia bisa vakum saat belangsung Piala Dunia U-20
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Format tidak berubah. Liga 1 akan dilanjutkan mulai pertandingan pekan keempat," kata Akhmad kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut Akhmad , saat ini LIB terus menyusun jadwal agar Liga 1 bisa berakhir sesuai proyeksi Juli 2021.
LIB juga menunggu izin keramaian dari Polri untuk menggulirkan lagi kompetisi.
"Sekarang tinggal mengatur jadwal yang pas bagaimana," kata dia.
Untuk Liga 2, Akhmad Hadian pun menegaskan format turnamen tidak berganti.
Liga 2 ditargetkan mulai satu pekan setelah sepak mula Liga 1. "Untuk Liga 2 mungkin Maret atau awal April 2021 sudah selesai," sambung Akhmad.
Liga 1 dan 2 Indonesia rencananya dilangsungkan kembali mulai Februari 2021 setelah tertunda pandemi COVID-19.
Musim kompetisi pun berubah nama dari musim 2020 menjadi musim 2020-2021. Liga 1 diproyeksikan bergulir Februari-Juli 2021, sedangkan Liga 2pada Februari-akhir Maret/awal April 2021.
Akhmad menggarisbawahi besar subsidi untuk tim Liga 1 dan 2 tidak akan berubah saat kompetisi berlangsung.
Selama liga berputar, setiap tim peserta Liga 1 mendapatkan subsidi Rp800 juta per bulan, sedangkan klub-klub Liga 2 mendapatkan Rp450 juta pada babak penyisihan grup, Rp200 juta pada fase delapan besar dan Rp200 juta bagi setiap klub yang melaju ke semifinal.
Juara Liga 2 berhak atas hadiah Rp500 juta, sedangkan peringkat kedua mendapatkan Rp300 juta.
Sebelum kompetisi berjalan pada Oktober 2020-Januari 2021, setiap tim peserta Liga 1 diberikan uang kontribusi sebesar Rp200 juta per bulan. Untuk Liga 2, masing-masing klub meraup Rp100 juta per bulan pada periode sama.
Baca juga: LIB berharap Polri keluarkan izin kompetisi paling lambat akhir Desember 2020
Baca juga: Pelatih Persib akui sulit beri menu latihan saat kompetisi belum jelas
Baca juga: Liga 1 Indonesia bisa vakum saat belangsung Piala Dunia U-20
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020