Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Raperda APBD) Kota Bogor tahun 2021 tanggap dan adaptif terhadap penanganan COVID-19.
Bima Arya melalui pernyataan tertulisnya, Rabu, mengatakan, estimasi pendapatan RAPBD Kota Bogor 2021 adalah sebesar Rp2,2 triliun, selaras dengan perkiraan bahwa kondisi perekonomian nasional masih terdampak COVID-19 tahun depan
Menurut Bima, komposisi Rp2,2 triliun itu terdiri atas sekitar Rp936 miliar dari pendapatan asli daerah (PAD), serta Rp1,2 triliun dari pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi.
Sedangkan pada bagian belanja, Bima Arya menyampaikan estimasi sekitar Rp2,4 triliun. Bima menjelaskan, estimasi belanja itu fokus kepada lima program prioritas sebagai stimulan untuk bangkit dari pandemi COVID-19.
Kelima program prioritas untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 itu pertama, program penguatan kesehatan Rp18,4 miliar, yakni fokus pada penyelenggaraan sistem layanan kesehatan dan protokol kesehatan serta perwujudan kota sehat.
Kedua, program pemulihan ekonomi Rp36 miliar yakni fokus pada jaring pengaman sosial, insentif dan stimulus ekonomi, serta penguatan potensi ekonomi lokal untuk lapangan kerja.
Ketiga, program penguatan pendidikan sebesar Rp21,9 miliar yakni fokus pada penguatan penyelenggaraan sistem layanan pendidikan, penyediaan infrastruktur daring dan bantuan koneksi, penyesuaian konten, kurikulum, modul dan skema kegiatan belajar mengajar, serta bantuan pendidikan bagi siswa miskin.
Keempat, program prioritas RPJMD yang merupakan stimulus investasi sebesar Rp621 miliar, yakni fokus pada penataan transportasi publik dan infrastrukturnya, penataan kawasan Suryakencana, Alun Alun, dan Stasiun Kereta Api Bogor, serta Naturalisasi Ciliwung.
Kelima, program janji kampanye sebagai upaya bangkit dari pandemi COVID-19 termasuk mengakomodasi aspirasi warga melalui Pokok Pokok Pikiran DPRD Rp94 miliar, yakni fokus pada perwujudan Bogor Merenah, Bogor Kasohor, Bogor Motekar, Bogor Samawa, dan Abdi Bogor. Untuk estimasi pembiayaan Rp227 miliar.
"RAPBD tahun 2021 yang kami sampaikan ini struktur dan posturnya sudah berbeda yakni pada posisi seimbang, tidak defisit, tapi tetap harus dibahas bersama dengan DPRD," kata Bima Arya.
Baca juga: PKK Kota Bogor targetkan juara lomba PKK Jawa Barat
Baca juga: Wali Kota Bogor sebut bangsa butuhkan pahlawan pemersatu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Bima Arya melalui pernyataan tertulisnya, Rabu, mengatakan, estimasi pendapatan RAPBD Kota Bogor 2021 adalah sebesar Rp2,2 triliun, selaras dengan perkiraan bahwa kondisi perekonomian nasional masih terdampak COVID-19 tahun depan
Menurut Bima, komposisi Rp2,2 triliun itu terdiri atas sekitar Rp936 miliar dari pendapatan asli daerah (PAD), serta Rp1,2 triliun dari pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi.
Sedangkan pada bagian belanja, Bima Arya menyampaikan estimasi sekitar Rp2,4 triliun. Bima menjelaskan, estimasi belanja itu fokus kepada lima program prioritas sebagai stimulan untuk bangkit dari pandemi COVID-19.
Kelima program prioritas untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 itu pertama, program penguatan kesehatan Rp18,4 miliar, yakni fokus pada penyelenggaraan sistem layanan kesehatan dan protokol kesehatan serta perwujudan kota sehat.
Kedua, program pemulihan ekonomi Rp36 miliar yakni fokus pada jaring pengaman sosial, insentif dan stimulus ekonomi, serta penguatan potensi ekonomi lokal untuk lapangan kerja.
Ketiga, program penguatan pendidikan sebesar Rp21,9 miliar yakni fokus pada penguatan penyelenggaraan sistem layanan pendidikan, penyediaan infrastruktur daring dan bantuan koneksi, penyesuaian konten, kurikulum, modul dan skema kegiatan belajar mengajar, serta bantuan pendidikan bagi siswa miskin.
Keempat, program prioritas RPJMD yang merupakan stimulus investasi sebesar Rp621 miliar, yakni fokus pada penataan transportasi publik dan infrastrukturnya, penataan kawasan Suryakencana, Alun Alun, dan Stasiun Kereta Api Bogor, serta Naturalisasi Ciliwung.
Kelima, program janji kampanye sebagai upaya bangkit dari pandemi COVID-19 termasuk mengakomodasi aspirasi warga melalui Pokok Pokok Pikiran DPRD Rp94 miliar, yakni fokus pada perwujudan Bogor Merenah, Bogor Kasohor, Bogor Motekar, Bogor Samawa, dan Abdi Bogor. Untuk estimasi pembiayaan Rp227 miliar.
"RAPBD tahun 2021 yang kami sampaikan ini struktur dan posturnya sudah berbeda yakni pada posisi seimbang, tidak defisit, tapi tetap harus dibahas bersama dengan DPRD," kata Bima Arya.
Baca juga: PKK Kota Bogor targetkan juara lomba PKK Jawa Barat
Baca juga: Wali Kota Bogor sebut bangsa butuhkan pahlawan pemersatu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020