Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia menghindari penerbitan karikatur yang menghina Islam.
"Keberadaan media semacam itu di negara kami sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi legislasi saat ini," kata Peskov.
"Rusia sebagian merupakan negara Muslim dan terdapat hingga 20 juta umat Muslim di Rusia. Di Rusia, di mana, tentu saja, negara fundametal adalah Kristen, mayoritas kami semua memiliki orang Kristen yang tinggal di sini, keunikan negara kami justru pada sifat multietnik dan multiagama, dan semua agama hidup dengan saling menghormati."
Pernyataan itu disampaikan setelah skandal yang diprovokasi oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun tentang Islam, melukai hati jutaan umat Muslim.
Penerbitan kartun tersebut berujung pada gelombang amarah dan aksi protes di seluruh dunia Muslim serta aksi boikot produk Prancis.
Baca juga: Hina Islam, mahasiswa Iran gelar aksi protes di depan Kedubes Prancis
Baca juga: Wakil Ketua MPR kritik keras Presiden Prancis bela penerbitan karikatur nabi
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Keberadaan media semacam itu di negara kami sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi legislasi saat ini," kata Peskov.
"Rusia sebagian merupakan negara Muslim dan terdapat hingga 20 juta umat Muslim di Rusia. Di Rusia, di mana, tentu saja, negara fundametal adalah Kristen, mayoritas kami semua memiliki orang Kristen yang tinggal di sini, keunikan negara kami justru pada sifat multietnik dan multiagama, dan semua agama hidup dengan saling menghormati."
Pernyataan itu disampaikan setelah skandal yang diprovokasi oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun tentang Islam, melukai hati jutaan umat Muslim.
Penerbitan kartun tersebut berujung pada gelombang amarah dan aksi protes di seluruh dunia Muslim serta aksi boikot produk Prancis.
Baca juga: Hina Islam, mahasiswa Iran gelar aksi protes di depan Kedubes Prancis
Baca juga: Wakil Ketua MPR kritik keras Presiden Prancis bela penerbitan karikatur nabi
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020