Instagram telah menyetujui langkah-langkah untuk menindak iklan tersembunyi dari unggahan para pemengaruh, influencer, pada platform foto dan videonya, menurut otoritas pengawas persaingan pasar Inggris (CMA).
Influencer dengan ribuan pengikut dapat memperoleh bayaran besar dari perusahaan untuk mempromosikan produk di Instagram.
Dalam apa yang digambarkan CMA sebagai perubahan perilaku di platform media sosial tersebut, Facebook Irlandia, yang mengoperasikan Instagram di Inggris, telah berkomitmen untuk melakukan perubahan.
"Hal ini akan mempersulit orang untuk memposting iklan di Instagram tanpa memberi label seperti itu," kata CMA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu.
Facebook mengatakan senang dapat bekerja sama dengan CMA dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan transparansi saat orang dibayar untuk memposting konten di Instagram.
"Kami juga bangga meluncurkan program bersama MediaSmart untuk membantu mendidik kaum muda tentang konten brand, dan bagaimana mengidentifikasinya," tambah Facebook.
CMA telah menyelidiki kekhawatiran bahwa terlalu banyak influencer memposting konten tentang bisnis tanpa menjelaskan bahwa mereka telah dibayar atau menerima insentif lain untuk melakukannya.
Influencer harus mengonfirmasi dan mengungkapkan jika mereka telah menerima insentif untuk mempromosikan produk atau layanan.
Menurut CMA, Instagram juga akan menggunakan teknologi yang dapat mengetahui saat pengguna tidak mengungkapkan dengan jelas bahwa sebuah postingan adalah iklan.
Tahun lalu, 16 selebriti Inggris berjanji untuk membereskan postingan mereka di media sosial setelah mendapat teguran dari CMA, tambah otoritas pengawasan persaingan usaha tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Influencer dengan ribuan pengikut dapat memperoleh bayaran besar dari perusahaan untuk mempromosikan produk di Instagram.
Dalam apa yang digambarkan CMA sebagai perubahan perilaku di platform media sosial tersebut, Facebook Irlandia, yang mengoperasikan Instagram di Inggris, telah berkomitmen untuk melakukan perubahan.
"Hal ini akan mempersulit orang untuk memposting iklan di Instagram tanpa memberi label seperti itu," kata CMA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu.
Facebook mengatakan senang dapat bekerja sama dengan CMA dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan transparansi saat orang dibayar untuk memposting konten di Instagram.
"Kami juga bangga meluncurkan program bersama MediaSmart untuk membantu mendidik kaum muda tentang konten brand, dan bagaimana mengidentifikasinya," tambah Facebook.
CMA telah menyelidiki kekhawatiran bahwa terlalu banyak influencer memposting konten tentang bisnis tanpa menjelaskan bahwa mereka telah dibayar atau menerima insentif lain untuk melakukannya.
Influencer harus mengonfirmasi dan mengungkapkan jika mereka telah menerima insentif untuk mempromosikan produk atau layanan.
Menurut CMA, Instagram juga akan menggunakan teknologi yang dapat mengetahui saat pengguna tidak mengungkapkan dengan jelas bahwa sebuah postingan adalah iklan.
Tahun lalu, 16 selebriti Inggris berjanji untuk membereskan postingan mereka di media sosial setelah mendapat teguran dari CMA, tambah otoritas pengawasan persaingan usaha tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020