Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyataguna Bandung ditutup sementara setelah sejumlah orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala BRSPDSN Wyataguna, Darsono tidak menyampaikan secara rinci berapa jumlah orang yang terkonfirmasi COVID-19 dan juga identitas siswa atau petugas. Namun, ia menyebut hasil tersebut diketahui setelah tes usap dilakukan pada 5 Oktober 2020.
"Semuanya yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu tidak bergejala atau OTG (orang tanpa gejala)," kata Darsono saat dihubungi di Bandung, Jumat.
Dia menjelaskan, hasil tes usap yang dilakukan itu keluar sehari setelahnya yakni pada 6 Oktober 2020. Setelah ditemukan sejumlah orang yang positif, pihaknya langsung menutup dan memberhentikan sementara kegiatan di Wyataguna.
Menurut dia ada juga sejumlah orang yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing, dan ada pula yang dilakukan isolasi di asrama Wyataguna.
"Karena ada isolasi di Wyataguna akhirnya ada yang ditutup supaya tidak ada orang keluar masuk dan biar tidak tertular ke yang lain," katanya.
Saat ini, kata dia, ada sejumlah orang yang sudah dinyatakan negatif COVID-19 setelah pemeriksaan tes usap kedua. Namun, ia memutuskan untuk terlebih dahulu menyelesaikan masa isolasi selama 14 hari.
"Intinya selama pemberlakuan isolasi di Wyataguna kami memastikan telah menerapkan protokol kesehatan dengan betul-betul ketat," katanya.
Baca juga: Wakil Bupati Bandung Barat mendapat vaksinasi COVID-19
Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster keluarga di Garut terus bertambah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020