Bagi klub selevel Real Madrid, catatan prestasi mereka di Liga Champions dalam dua musim terakhir dapat disebut jeblok. Los Blancos hanya mampu mencapai putaran 16 besar, untuk kemudian didepak Ajax Amsterdam pada 2018/2019 dan Manchester City semusim kemudian.

Padahal masih jelas tergambar dalam ingatan saat mereka memboyong Si Kuping Besar ke ibukota Spanyol selama tiga musim berturut-turut, dari musim 2015/2016 sampai 2017/2018. Walhasil, setelah pada musim 2019/2020 kembali berhasil merajai Liga Spanyol, tidak heran jika para penggemar Real berharap mereka dapat segera kembali "sahabat lamanya" itu.

Dari segi aktivitas di bursa transfer, Real melakukan hal di luar kebiasaan. Pemilik 13 gelar Liga Champions ini pada musim panas 2020/2021 tidak mendatangkan seorang pemain pun. Adapun mereka yang datang hanya pemain-pemain Real yang kembali dari masa peminjaman.

Real justru melepas beberapa pemain muda potensialnya, seperti Achraf Hakimi ke Inter Milan dan Sergio Reguilon ke Tottenham Hotspur. Sedangkan James Rodriguez dilepas ke Everton, dan Takefusa Kubo kali ini dipinjamkan ke Villarreal.

Apakah ketidak hadiran pemain baru membuat Real akan melempem? Asumsi seperti itu belum terbukti, terutama setelah pasukan Zinedine Zidane mencatatkan hasil-hasil bagus dalam perjalanannya di awal musim Liga Spanyol.

Real ditahan imbang tanpa gol oleh Real Sociedad pada pertandingan pembukaan musim. Namun setelah itu mereka selalu mendulang tiga poin saat dijamu Real Betis, menjamu Real Valladolid, dan bertandang ke markas Levante.

Raihan bagus pada empat pertandingan awal di Liga Spanyol untuk saat ini menempatkan mereka di pucuk klasemen dengan koleksi sepuluh poin.

Di atas kertas, catatan itu mungkin dapat dipakai untuk membesarkan rasa optimistis. Namun perlu diingat bahwa kekuatan Valladolid dan Levante secara tradisional jauh di bawah Real. Los Blancos pun sempat direpotkan oleh Real Betis sebelum mendapatkan gol penentu kemenangan dari Sergio Ramos.

Perjuangan Real dipastikan tidak mudah, mengingat hasil undian menempatkan mereka di Grup B Liga Champions 2020/2021 bersama Inter Milan, Borussia Moenchengladbach, dan Shakhtar Donetsk.

Berstatus finalis Liga Europa musim lalu, Inter tentu ingin segera naik level. Untuk membantu memuluskan impian itu, pelatih Antonio Conte telah mendatangkan Achraf Hakimi, Nicolo Barella, dan Arturo Vidal.

Dari tiga pertandingan Liga Italia yang telah dimainkan, permainan cukup membuat jantung para penggemarnya berdebar tidak karuan. Inter memulai musim dengan kemenangan susah payah 4-3 atas Fiorentina, sebelum menang 5-2 atas tim promosi Benevento, dan imbang 1-1 dengan Lazio.

Duet Romelu Lukaku-Lautaro Martinez konsisten menghadirkan ancaman bagi lawan-lawan Inter, sayangnya selain Stefan de Vrij, pemain-pemain belakang mereka saat ini belum tampil meyakinkan. Sedangkan di sektor sayap, Inter kini memiliki tambahan bagus dalam diri Achraf Hakimi.

Inter sedikit beruntung karena lawan mereka pada pertandingan perdana grup adalah Borussia Moenchengladbach, yang juga belum tampil konsisten di liga domestiknya.

Pencapaian Gladbach di kompetisi Eropa musim lalu dapat dikatakan mengenaskan. Mereka gagal lolos dari putaran grup, dan harus mengakhiri petualangan Eropa-nya lebih dini.

Kini dengan status tim peringkat keempat Liga Jerman, Gladbach tentu juga ingin memiliki pencapaian lebih baik di level Eropa.

Dari segi kekuatan, pelatih Marco Rose tidak banyak merombak tim. Komposisi skuat hanya bertambah dengan kedatangan Joe Scally dari New York City FC, dan peminjaman Hannes Wolf dari RB Leipzig dan Valentino Lazzaro dari Inter Milan.

Dengan kekuatan seperti itu, Gladbach tidak terlalu impresif dalam tiga pertandingan awalnya di liga domestik. Mereka dihantam 0-3 oleh Borussia Dortmund pada pertandingan pertama, menahan imbang Union Berlin dengan skor 1-1, sebelum akhirnya meraih kemenangan perdana musim ini dengan kemenangan 3-1 di markas Cologne.

Satu tim tersisa di Grup B adalah juara Ukraina, Shakhtar Donetsk. Pada musim lalu Shakhtar menduduki posisi ketiga di klasemen Grup C Liga Champions, dan harus melanjutkan petualangan Eropanya di Liga Europa.

Mereka kemudian mampu melaju cukup jauh dengan menyingkirkan Malmo, Wolfsburg, dan Basel sebelum dihentikan dengan kekalahan 0-5 dari Inter di semifinal.

Tekad membara boleh dikobarkan pelatih Luis Castro dan para penggemar Shakhtar untuk menjelang musim ini. Namun kekuatan mereka tidak bertambah banyak setelah Shakhtar hanya mempromosikan Viktor Kornienko dari tim junior pada musim ini, dan memulangkan pemain-pemain pinjamannya.

Di Liga Ukraina, mereka saat ini menduduki peringkat keempat dengan catatan dua kemenangan serta tiga hasil imbang bernilai sembilan poin. Tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen Dynamo Kiev.

Tanpa bermaksud meremehkan, dengan kekuatan seperti itu sangat besar peluang Shakhtar untuk hanya tampil pada fase grup Liga Champions musim ini dan gagal berlaga di Liga Europa.

Jadwal pertandingan Grup B (dalam WIB, tuan rumah disebut pertama:

Rabu (21/10 Real Madrid vs Shakhtar Donetsk
Kamis (22/10) Inter Milan vs Borussia Moenchengladbach
Rabu (28/10) Shakhtar Donetsk vs Inter Milan
Rabu (28/10) Borussia Moenchengladbach vs Real Madrid
Rabu (4/11) Shakhtar Donetsk vs Borussia Moenchengladbach
Rabu (4/11) Real Madrid vs Inter Milan
Kamis (25/11) Borussia Moenchengladbach vs Shakhtar Donetsk
Kamis (25/11) Inter Milan vs Real Madrid
Rabu (2/12) Inter Milan vs Borussia Moenchengladbach
Rabu (2/12) Real Madrid vs Shakhtar Donetsk
Kamis (10/12) Inter Milan vs Shakhtar Donetsk
Kamis (10/12) Real Madrid vs Borussia Moenchengladbach

Prediksi klasemen akhir Grup B:
1. Real Madrid
2. Inter Milan
3. Borussia Moenchengladbach
4. Shakhtar Donetsk

Pewarta: A Rauf Andar Adipati

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020