Garut, 28/1 (ANTARA) - Sebanyak 10.788 balita penderita pneumonia di Kabupaten Garut, kata Kadinkes Garut dr. Hendy Budiman didampingi Kabid Pengendalian Penyakit Dede Rohmansyah.
Tiga kasus meninggal dunia , sedagkan dari 10.788 kasus tersebut terdapat 652 kasus pneumonia berat, katanya di Garut, Kamis.

Ia mengatakan , pada awal 2007 pencatatan dan pelaporan kasus pneumonia bukan hanya pada balita, melainkan seluruh kasus yang tercatat di setiap unit pelayanan kesehatan (UPK).

Kemudian selama 2009, pneumonia diatas usia lima tahun yang tercatat 4.765 serta batuk bukan pneumonia 118.145 kasus, yang seluruhnya ditanggulangi sesuai prosedur tata laksana kasus.

Sehingga penata laksanaan penderita insfeksi saluran pernapasan atas (ISPA), secara program difokuskan pada penata laksanaan penderita pneuminia balita, tegas Hendy Budiman dan Dede Rohmansyah.

Dipihak lain, selama ini juga berlangusung kejadian penyakit Demam berdarah Dengue (DBD) tercatat 1.488 penderita dengan dua kasus kematian (CSR=0,13 persen).

Dari hasil laboratorium dan diagnosa akhir dokter pemeriksa RSU dr Slamet dan Puskesmas menunjukan, pada 1.488 penderita terdapat 639 diantaranya Demam Dengue (DB), kemudian 847 positip DBD (Insiden Rate/IR=35,56/100.000 penduduk), serta dua penderita di diagnosa Syok Syndrom Dengue (SSD).

Para rentang waktu yang sama, terdapat pula tersangka rabies 55 kasus tersebar di 13 kecamatan pada 15 Puskesmas dan 28 desa/kelurahan, sebanyak 52 kasus diantaranya mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

Namun seluruh penderita gigitan tersangka rabies, telah mendapatkan penanganan dan pengobatan sesuai dengan tata laksana kasus, yang hingga kini tidak adanya kasus positip rabies pada manusia, katanya.

Disusul kasus positip malaria di kabupaten Garut, tercatat 115 kasus dengan Annual Parasite Incidence (API) 0,98 per 1.000 penduduk, tanpa adanya kematian sedangkan pada 2008 tercatat 199 kasus dengan API 1,7 per 1.000 penduduk.



John D Hidayat
(U.PK-HT/C/Y003/Y003) 28-01-2010 19:12:15

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010