Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa Dasasila Bandung, sepuluh prinsip hasil Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955, tetap relevan bagi Gerakan Non-Blok (GNB) untuk bersikap di tengah situasi dunia saat ini.

Ketika berbicara dalam Konferensi Tingkat Menteri GNB di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (9/10), Retno menegaskan bahwa prinsip Dasasila Bandung tersebut didukung oleh kekuatan yang dimiliki oleh GNB.

“Dengan 120 anggota dan hampir 60% populasi dunia, GNB memiliki kekuatan ukuran dan jumlah. Kita harus menerjemahkan kekuatan itu menjadi pengaruh positif bagi dunia. Prinsip-prinsip Dasasila Bandung masih tetap relevan," kata Retno, dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri RI pada Sabtu.

Pertemuan menteri negara-negara GNB itu dilakukan secara virtual dengan tema peringatan 65 tahun KAA, memusatkan perhatian pada GNB yang relevan, bersatu, dan efektif dalam menghadapi tantangan global, termasuk persaingan negara besar dan pandemi COVID-19.

“Gerakan Non-Blok harus bersatu dan menjadi kekuatan positif di tengah dinamika geopolitik global saat ini," ujar Menlu menegaskan.

Dalam pidatonya, Retno menyoroti "rivalitas yang semakin tajam antara kekuatan besar" saat ini, ditambah dengan kecenderungan unilateralisme yang mengikis kepercayaan terhadap sistem multilateral, menghambat kerja sama antarnegara dalam menangani pandemi.

Di tengah keadaan itu, menurut Menlu, GNB tetap harus memperjuangkan akses yang berkeadilan terhadap vaksin COVID-19, teknologi kesehatan, dan sumber daya yang diperlukan.

Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Azerbaijan selaku Ketua GNB 2020-2021 itu menghasilkan sebuah deklarasi yang memuat tiga isu utama, yakni penegasan tujuan dan prinsip piagam PBB, penegasan komitmen GNB terhadap Dasasila Bandung, dan penanganan pandemi COVID-19. 

Baca juga: Wakil Tetap RI di PBB menolak aneksasi Palestina namun akan penuhi janji KAA Bandung

Baca juga: Taman Asia Afrika di Bandung diperkenalkan pada peringatan KAA

Baca juga: Menjajal wisata Jelajah Malam Museum KAA

Pewarta: Suwanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020