Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tengah pekan masih ditutup di zona merah melanjutkan pelemahan dalam tiga hari berturut-turut.
IHSG Rabu sore ditutup melemah 9,06 poin atau 0,19 persen ke posisi 4.870,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,22 poin atau 0,7 persen menjadi 737,15.
"Pelemahan IHSG dipicu faktor COVID-19 second wave yang memicu kekhawatiran terjadinya penerapan kebijakan lockdown dan kepastian resesi ekonomi Indonesia pada pengumuman GDP kuartal III November nanti," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.
Dibuka menguat, IHSG pada satu jam pertama lebih banyak berada di zona hijau, namun kemudian melemah dan menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, lima sektor terkoreksi dengan sektor aneka industri paling dalam yaitu minus 1,7 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor keuangan masing-masing minus 1,29 persen dan minus 0,92 persen.
Sedangkan lima sektor meningkat dengan sektor industri dasar naik paling tinggi yaitu 1,86 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor perdagangan masing-masing 1,34 persen dan 1,31 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp481,72 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 630.690 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,49 miliar lembar saham senilai Rp7,04 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 217 saham menurun, dan 161 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 353,98 poin naik 1,5 persen ke 23.185,12, Indeks Hang Seng turun 183,52 poin atau 0,79 persen ke 23.459,05, dan Indeks Straits Times melemah 0,94 atau 0,04 ke 2.470,67.
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 17,33 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah di tengah minimnya sentimen
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 22,79 poin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
IHSG Rabu sore ditutup melemah 9,06 poin atau 0,19 persen ke posisi 4.870,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,22 poin atau 0,7 persen menjadi 737,15.
"Pelemahan IHSG dipicu faktor COVID-19 second wave yang memicu kekhawatiran terjadinya penerapan kebijakan lockdown dan kepastian resesi ekonomi Indonesia pada pengumuman GDP kuartal III November nanti," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.
Dibuka menguat, IHSG pada satu jam pertama lebih banyak berada di zona hijau, namun kemudian melemah dan menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, lima sektor terkoreksi dengan sektor aneka industri paling dalam yaitu minus 1,7 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor keuangan masing-masing minus 1,29 persen dan minus 0,92 persen.
Sedangkan lima sektor meningkat dengan sektor industri dasar naik paling tinggi yaitu 1,86 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor perdagangan masing-masing 1,34 persen dan 1,31 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp481,72 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 630.690 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,49 miliar lembar saham senilai Rp7,04 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 217 saham menurun, dan 161 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 353,98 poin naik 1,5 persen ke 23.185,12, Indeks Hang Seng turun 183,52 poin atau 0,79 persen ke 23.459,05, dan Indeks Straits Times melemah 0,94 atau 0,04 ke 2.470,67.
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 17,33 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah di tengah minimnya sentimen
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 22,79 poin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020