Tim SAR gabungan pada Kamis atau hari keempat pencarian berhasil menemukan jasad korban yang hilang terseret banjir bandang di Kampung Cibuntu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi pada Senin (21/9).

"Korban terakhir yang ditemukan ini bernama Anang alias Jajo (25). Jasad almarhum di aliran Sungai Pamengpeuk Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi dalam kondisi tertelungkup tertahan ranting pohon," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Kamis.

Operasi pencarian korban hilang terseret arus banjir bandang di Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug melibatkan sejumlah personel gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), FKSD Kabupaten Sukabumi, Tagana, potensi SAR dan masyarakat.

Korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang kemudian ditindaklanjuti oleh petugas.

Dengan ditemukannya jasad almarhum Anang maka operasi SAR dihentikan karena seluruh korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Pada bencana yang terjadi Senin tersebut menelan tiga korban meninggal akibat terseret arus banjir.

Ketiga korban diketahui bernama Juned, Hasyim dan Anang alias Jajo. Untuk Hasyim ditemukan di Sungai Leuwilieur Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak pada Selasa, (22/9) sekitar pukul 05.00 WIB masih di hari yang sama selang empat jam atau sekitar pukul 09.00 WIB jasad Juned berhasil ditemukan di Sungai Sueng, Leuwiorok, Kecamatan Parungkuda.

Sehingga dengan ditemukannya jasad Jajo yang merupakan korban terakhir pada Kamis ini operasi SAR dihentikan.

Jenazah pun langsung dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk dilakukan visum. Dari hasil pengamatan luar, terdapat sejumlah luka yang diduga akibat terbentur benda keras selama terseret arus sungai.

Sementara, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdaops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan untuk saat ini personel gabungan yang masih berada di lokasi bencana baik di Kecamatan Cibadak, Parungkuda dan Cicurug fokus mengevakuasi berbagai material bekas banjir bandang.

Bencana ini terjadi di tiga kecamatan, yang paling parah di Kecamatan Cicurug karena ratusan rumah dan jiwa terdampak, terdapat tiga korban meninggal dan ratusan jiwa lainnya mengungsi.

"Di masa tanggap darurat bencana ini kami fokus pemulihan kondisi di lokasi bencana, petugas gabungan pun sudah dibagi tugas ada yang memberikan pelayanan kepada korban, membenarkan rumah korban yang rusak dan membuka akses jalan. Untuk bantuan pun tidak kurang karena selain dari pemerintah ada juga dari individu, kelompok maupun badan usaha," katanya. 

Baca juga: BNPB sebut banjir bandang Sukabumi akibat luapan Sungai Citarik-Cipeucit

Baca juga: Pencarian korban banjir bandang di Sukabumi ditunda


 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020