Pemerintah Kota Bogor bersama Yayasan Jendela Kemanusiaan Lestari berkolaborasi menggalang donasi pengadaan smarthphone dan laptop untuk disumbangkan kepada pelajar dari keluarga tidak mampu agar dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, kolaborasi ini merupakan tindak lanjut Program Kampung Merdeka Belajar (MerBel) yang diinisiasi Yayasan Jendela Kemanusiaan Lestari (JKL) dan dilaunching pada Agustus 2020.

Menurut Bima Arya, kolaborasi yang dibangun harus memiliki sistem yang kuat agar lebih bermanfaat. "Gagasan menggalang pengadaan smarthphone ini keren, tapi harus ditajamkan lagi. Penerima donasi kondisinya bagaimana, pengawasannya seperti apa. Jangan sampai kemudian muncul penggunaan fasilitas di luar konteks pendidikan. Pastikan targetnya kemudian buat sistemnya," kata Bima.

Sementara itu, Ketua Yayasan JKL, Musbakri Ahmad, menyebutkan, program tersebut ditujukan untuk memastikan lebih luas lagi dampak dari Kampung MerBel, baik dari sisi fasilitas, donatur, dan lainnya, sehingga penerima manfaatnya lebih banyak lagi.

Musbakri Ahmad menjelaskan, target dari program pengadaan telepon seluler dan laptop ini adalah bisa mengadakan 10 laptol untuk satu lokasi Kampung MerBel.

"Fasilitas laptop itu bisa menikmati oleh anak-anak dari keluarga prasejahtera yang datanya sudah diverifikasi Ketua RW, Karang Taruna, atau kader PKK setempat. Penyalurannya lewat aplikasi Jaga Asa yang dimiliki Pemkot Bogor," katanya.

Musbakri menjelaskan, adanya dukungan dari Wali Kota Bogor, dinilai sangat positif bagi program Kampung MerBel, sehingga peluang mendapatkan donatur laptop akan lebih luas lagi.

Donasi tersebut, kata dia, termasuk aset-aset laptop milik Pemkot Bogor yang sudah tua, bisa didonasikan untuk dimanfaatkan di Kampung MerBel. "Arahan Pak Wali akan dikerjasamakan dengan kelompok dasa wisma untuk mengawal program ini,” katanya.

Kepala Dinas Kominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat, menambahkan, kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari peluncuran wifi publik pada Senin (21/9). "Ternyata di Kota Bogor masih banyak siswa yang tidak memiliki smartphone," katanya.

Pemerintah Kota Bogor, kata dia, sedang merumuskan formula kolaborasinya, bentuk bantuan, dan penerimanya. Apakah diberikan per siswa, per keluarga, atau per kelompok. "Jumlah siswanya ada sekitar 4.100 orang yang tidak memiliki smarthphone," ujar Rahmat.

Baca juga: Gusdurian inisiasi gerakan donasi gawai bagi siswa kurang mampu

Baca juga: ASN Jabar donasi Rp11 miliar untuk penanggulangan pandemi COVID-19




 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020