Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat curah hujan berkategori ekstrim di Kawasan Puncak, Cisarua yang mengakibatkan pintu air Sungai Ciliwung di Katulampa Kota Bogor siaga 1.

"Hari ini curah hujan ekstrim di Kawasan Puncak melebihi kategori lebih dari 100 mm perhari," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi, saat dihubungi di Bogor, Senin.

Berdasarkan pengukuran oleh BMKG pada hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB hingga Senin malam tercatat curah hujan 110 mm dari pengukuran di Stasiun Meteorologi Citeko, dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua.

Asep menyebutkan, curah hujan ekstrim ini kali pertama terjadi sepanjang kemarau tahun ini. Pasalnya, ketinggian curah hujan dikategorikan menjadi lima jenis, ringan yaitu kurang dari 20 mm per hari, sedang yaitu 30-60 mm per hari, lebat 60-80 mm per hari, sangat lebat 80-100 mm per hari, dan curah hujan ekstrim yaitu lebih dari 100 mm per hari.

"Dalam minggu ini baru (terjadi curah hujan ekstrim) bahkan di musim kemarau ini baru terjadi sekarang," kata Asep.

Curah hujan ekstrim ini berdampak pada meluapnya aliran Sungai Ciliwung pada Senin (21/9). Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, ketinggian air di pintu Katulampa mencapai 250 cm atau siaga 1 pada pukul 18.18 WIB.

Meluapnya aliran Sungai Ciliwung terjadi sejak pukul 17.00 WIB, kemudian berangsur surut setelah mencapai puncaknya sekitar pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Tinggi muka air Bendung Katulampa capai 250 cm atau siaga 1

Baca juga: Pemkot Bogor pasang wifi gratis di 797 RW untuk bantu pelajar ikuti PJJ


 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020