Puluhan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, dikerahkan menyisir berbagai lokasi untuk mengingatkan sekaligus menegur warga yang tidak menggunakan masker.
"Pengerahan ASN ini sebagai salah satu cara Pemkot Sukabumi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi dan menerapkan protokol keseahatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Kamis.
Pantauan di lokasi, dengan menggunakan pengeras suara, sejumlah ASN mendatangi lokasi-lokasi rawan penyebaran virus yang membahayakan ini, seperti tempat berkumpul, taman, pasar hingga permukiman warga.
Petugas yang menemukan warga tidak menggunakan masker atau tidak menerapkan protokol kesehatan langsung diberikan teguran dan diperingati serta diberikan masker untuk digunakan, khususnya saat beraktivitas di luar rumah.
Tidak hanya warga, tetapi pengguna kendaraan yang kedapatan tidak bermasker langsung diberhentikan. Selain itu, pihaknya pun membubarkan warga yang sedang berkumpul karena rentan terjadi penularan.
Menurut Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi Yemmi Yohana penyisiran yang disertai edukasi ini untuk mengingatkan keberadaan COVID-19 yang bisa membahayakan kesehatan, bahkan jika tertular virus yang vaksinnya masih dalam tahap uji coba ini taruhannya adalah nyawa.
"Menggunakan masker tentunya harus benar, jangan hanya untuk menghindari teguran maupun razia petugas, tetapi warga harus sadar bahwa dengan menggunakan masker ini untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain dari penularan COVID-19," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi bertujuan agar warga patuh, sehingga angka kasus COVID-19 bisa diminimalkan, karena kunci terhindar dari virus ini ada di tangan masing-masing masyarakat jangan sampai baru menyesal setelah tertular.
Baca juga: Polres Sukabumi gandeng tokoh agama cegah COVID-19
Baca juga: Dua pelajar Kota Sukabumi dikonfirmasi positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pengerahan ASN ini sebagai salah satu cara Pemkot Sukabumi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi dan menerapkan protokol keseahatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Kamis.
Pantauan di lokasi, dengan menggunakan pengeras suara, sejumlah ASN mendatangi lokasi-lokasi rawan penyebaran virus yang membahayakan ini, seperti tempat berkumpul, taman, pasar hingga permukiman warga.
Petugas yang menemukan warga tidak menggunakan masker atau tidak menerapkan protokol kesehatan langsung diberikan teguran dan diperingati serta diberikan masker untuk digunakan, khususnya saat beraktivitas di luar rumah.
Tidak hanya warga, tetapi pengguna kendaraan yang kedapatan tidak bermasker langsung diberhentikan. Selain itu, pihaknya pun membubarkan warga yang sedang berkumpul karena rentan terjadi penularan.
Menurut Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi Yemmi Yohana penyisiran yang disertai edukasi ini untuk mengingatkan keberadaan COVID-19 yang bisa membahayakan kesehatan, bahkan jika tertular virus yang vaksinnya masih dalam tahap uji coba ini taruhannya adalah nyawa.
"Menggunakan masker tentunya harus benar, jangan hanya untuk menghindari teguran maupun razia petugas, tetapi warga harus sadar bahwa dengan menggunakan masker ini untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain dari penularan COVID-19," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi bertujuan agar warga patuh, sehingga angka kasus COVID-19 bisa diminimalkan, karena kunci terhindar dari virus ini ada di tangan masing-masing masyarakat jangan sampai baru menyesal setelah tertular.
Baca juga: Polres Sukabumi gandeng tokoh agama cegah COVID-19
Baca juga: Dua pelajar Kota Sukabumi dikonfirmasi positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020