Anggota DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya alias AW menyoroti tindakan Satpol PP Kabupaten Bogor yang menghukum pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan cara masuk ke mobil ambulans berisi keranda mayat.

"Kok jadi berlebihan begini ya. Saya melihat tindakan tersebut lebih mencerminkan rasa frustasi pemerintah saat tak mampu lagi berbuat banyak menghadapi musibah wabah ini," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu saat dihubungi Antara, Selasa (8/9).

Menurut legislator asal Kabupaten Bogor itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah seolah menunjukkan tengah kehabisan akal menghadapi pandemi virus corona COVID-19 yang tak kunjung usai.

AW menyayangkan penertiban aturan bermasker itu tidak dibarengi dengan upaya membagi-bagikan masker kepada masyarakat di pusat keramaian.

"Alih-alih menjadikan warga sadar atas bahaya COVID-19, yang ada malah jadi bahan lelucon baru. Pertanyaan mendasarnya, kenapa sih tak bagi-bagi masker sambil mengedukasi kepada warga, kok malah bawa keranda?" kata Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat itu.

Sebelumnya, sejumlah warga Bogor dihukum masuk ke mobil ambulans berisi keranda mayat lantaran tak mengenakan masker di jalan raya Kawasan Parung, Kabupaten Bogor. Para pelanggar mendapatkan hukuman berupa duduk beberapa menit berdampingan dengan keranda mayat di dalam ambulans.

Padahal, dalam Peraturan Bupati (Perbup) No 52 tahun 2020 hanya terdapat tiga sanksi yang dapat dikenakan bagi masyarakat yang tidak mengenakan masker di tempat umum, yaitu teguran lisan, membayar denda Rp100 ribu, dan kerja sosial berupa membersihkan sarana fasilitas umum.

Baca juga: DPRD tidak ingin sanksi pelanggar aturan bermasker di Bogor jadi polemik

Baca juga: Kemendagri kaji sanksi tunda pelantikan kepala daerah pelanggar protokol COVID

Baca juga: Ini daftar kepala daerah pelanggar protokol COVID-19, Mendagri beri sanksi

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020