Plt Bupati Indramayu, Jawa Barat, Taufik Hidayat mengatakan pihaknya sudah mendapatkan kepastian terkait tambahan alokasi pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani sebanyak 25 ribu ton dari Kementerian Pertanian.
"Alhamdulillah masalah pupuk langsung ditanggapi oleh menteri, mulai Senin ini pupuk sudah bisa didistribusi," kata Taufik di Indramayu, Sabtu.
Taufik mengatakan pada masa tanam gaduh ini, ada beberapa lokasi di Kabupaten Indramayu yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
Padahal para petani ada yang masih membutuhkan pupuk, karena baru masuk masa pemupukan, namun akibat alokasi yang kurang, maka di beberapa kecamatan pupuk subsidi sulit ditemukan.
Kalau dihitung, kata Taufik jumlah pupuk yang kurang mencapai 25 ribu ton. Untuk itu pihaknya langsung mengajukan penambahan alokasi ke Kementerian Pertanian.
"Untuk sisa menutupi kebutuhan musim gaduh itu kita membutuhkan 25 ribu ton," ujarnya.
Dia mengakui kelangkaan pupuk subsidi di Indramayu bukan karena pasokan yang kurang, namun hal ini diakibatkan alokasi pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan kebutuhan petani.
Sementara Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan stok pupuk dalam jumlah yang aman.
Di mana untuk stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang Kabupaten Indramayu sampai dengan 31 Agustus 2020 mencapai 7.340 ton.
"Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 48.950 ton atau 101 persen dari ketentuan Distan sebesar 48.036 ton," katanya.
Selain pupuk urea, lanjut Maryadi, kesiapan stok Petroganik sebanyak 714 ton atau 1.758 persen dari ketentuan stok sebesar 40 ton.
"Stok pupuk tersebut kami siapkan di gudang untuk siap disalurkan kapanpun jika alokasi subsidi ditambah untuk petani, sehingga petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya," katanya.
Sementara itu, stok pupuk urea bersubsidi wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah tercatat sebanyak 122.533 ton atau 1.147 persen dari ketentuan Distan sebesar 10.687 ton.
Dan sampai dengan 30 Agustus 2020, pihaknya telah menyalurkan 104 persen pupuk subsidi kepada petani
"Jumlah tersebut setara dengan sekitar 475.818 ton pupuk, dari ketentuan Distan sebesar 457.188 ton dan Pupuk Kujang sudah menyalurkan sesuai alokasi dari pemerintah," ujarnya.
Baca juga: Mentan tinjau gudang pupuk di Indramayu pastikan ketersediaannya
Baca juga: Petani Indramayu Pengguna Pupuk Terbanyak di Jabar
Baca juga: Polres Indramayu Grebek Gudang Pupuk Ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Alhamdulillah masalah pupuk langsung ditanggapi oleh menteri, mulai Senin ini pupuk sudah bisa didistribusi," kata Taufik di Indramayu, Sabtu.
Taufik mengatakan pada masa tanam gaduh ini, ada beberapa lokasi di Kabupaten Indramayu yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
Padahal para petani ada yang masih membutuhkan pupuk, karena baru masuk masa pemupukan, namun akibat alokasi yang kurang, maka di beberapa kecamatan pupuk subsidi sulit ditemukan.
Kalau dihitung, kata Taufik jumlah pupuk yang kurang mencapai 25 ribu ton. Untuk itu pihaknya langsung mengajukan penambahan alokasi ke Kementerian Pertanian.
"Untuk sisa menutupi kebutuhan musim gaduh itu kita membutuhkan 25 ribu ton," ujarnya.
Dia mengakui kelangkaan pupuk subsidi di Indramayu bukan karena pasokan yang kurang, namun hal ini diakibatkan alokasi pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan kebutuhan petani.
Sementara Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan stok pupuk dalam jumlah yang aman.
Di mana untuk stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang Kabupaten Indramayu sampai dengan 31 Agustus 2020 mencapai 7.340 ton.
"Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 48.950 ton atau 101 persen dari ketentuan Distan sebesar 48.036 ton," katanya.
Selain pupuk urea, lanjut Maryadi, kesiapan stok Petroganik sebanyak 714 ton atau 1.758 persen dari ketentuan stok sebesar 40 ton.
"Stok pupuk tersebut kami siapkan di gudang untuk siap disalurkan kapanpun jika alokasi subsidi ditambah untuk petani, sehingga petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya," katanya.
Sementara itu, stok pupuk urea bersubsidi wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah tercatat sebanyak 122.533 ton atau 1.147 persen dari ketentuan Distan sebesar 10.687 ton.
Dan sampai dengan 30 Agustus 2020, pihaknya telah menyalurkan 104 persen pupuk subsidi kepada petani
"Jumlah tersebut setara dengan sekitar 475.818 ton pupuk, dari ketentuan Distan sebesar 457.188 ton dan Pupuk Kujang sudah menyalurkan sesuai alokasi dari pemerintah," ujarnya.
Baca juga: Mentan tinjau gudang pupuk di Indramayu pastikan ketersediaannya
Baca juga: Petani Indramayu Pengguna Pupuk Terbanyak di Jabar
Baca juga: Polres Indramayu Grebek Gudang Pupuk Ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020