Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengutuk keras terjadinya perusakan dan pembakaran Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Sabtu dini hari oleh kelompok orang tak dikenal.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Jakarta, Sabtu, mengatakan dirinya mendesak aparat kepolisian dapat segera mencari dan menangkap para pelaku serta mengungkap motif pembakaran tersebut.
"Ini merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir dan saya mengutuk keras sekelompok orang tak dikenal tersebut. Polisi harus segera mengusut tuntas sehingga informasi yang beredar di masyarakat tidak simpang siur," kata Azis Syamsuddin.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Jakarta, Sabtu, mengatakan dirinya mendesak aparat kepolisian dapat segera mencari dan menangkap para pelaku serta mengungkap motif pembakaran tersebut.
"Ini merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir dan saya mengutuk keras sekelompok orang tak dikenal tersebut. Polisi harus segera mengusut tuntas sehingga informasi yang beredar di masyarakat tidak simpang siur," kata Azis Syamsuddin.
Politisi Golkar itu berharap masyarakat tidak berspekulasi sebelum institusi resmi dari kepolisian mengeluarkan pernyataan resminya. Dirinya berharap para pelaku nantinya dapat mendapatkan hukuman yang berat agar mendapatkan efek jera.
"Masyarakat dan pihak lain jangan sampai terprovokasi terhadap peristiwa ini. Pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan, mari kita tunggu hasilnya, jangan sampai ada massa yang terprovokasi atau memanfaatkan suasana ini," ujarnya.
Azis Syamsuddin meminta agar ke depannya pihak kepolisian dapat menambah personil yang melakukan tugas pengamanan pada malam hari di setiap polsek dan polres. Hal itu kata dia guna mencegah terjadinya kembali peristiwa tersebut.
"Kepolisian harus selalu siaga pada malam hari, intelijen kepolisian juga harus sering menyerap informasi dan melakukan deteksi dini. Sehingga upaya preventif dapat dilakukan dan peristiwa ini tidak terulang," ujarnya.
Penyerangan Mapolsek Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Sabtu dini hari, merupakan kedua kalinya terjadi setelah pada 11 Desember 2018 juga mengalami insiden serupa.
Soal keterkaitan tersebut menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Yusri Yunus pihaknya masih mendalami keterkaitan dua kejadian tersebut.
"Ini masih kita dalami, kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya di Mapolsek Ciracas.
Pada penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang tidak dikenal itu, kata Yusri, Polsek Ciracas mengalami sejumlah kerugian.
Kerugian yang dimaksud berupa satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas yang dibakar, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor yang pecah.
Baca juga: Dandim: Sejauh ini tidak ada anggota TNI terlibat penyerangan Polsek Ciracas
Baca juga: Polisi sebut pelaku penyerangan Polsek Ciracas sekitar 100 orang
Kerugian yang dimaksud berupa satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas yang dibakar, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor yang pecah.
Baca juga: Dandim: Sejauh ini tidak ada anggota TNI terlibat penyerangan Polsek Ciracas
Baca juga: Polisi sebut pelaku penyerangan Polsek Ciracas sekitar 100 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020