Jumlah kasus positif kumulatif maupun kasus positif aktif COVID-19 di Kota Bandung kembali meningkat pada Agustus 2020 seiring diberlakukannya masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan peningkatan itu disebabkan oleh upaya pelacakan yang semakin masif.

"Yang sudah terlacak dan dinyatakan positif sudah dilakukan isolasi, dan juga perlu dukungan masyarakat untuk pengawasan isolasi," kata Ahyani saat dihubungi di Bandung, Senin.

Ia menyampaikan pada 14 Juli 2020 terdapat 50 orang yang dinyatakan positif aktif COVID-19, berkurang sembilan kasus aktif dibandingkan hari sebelumnya. Kemudian pada 18 Agustus 2020, jumlah kasus positif aktif COVID-19 bertambah 66 kasus. 

Ahyani menyampaikan lagi bahwa pada 23 Agustus 2020, ada 71 kasus baru positif aktif COVID-19 dan kasus kematian bertambah tiga menjadi 48 kasus.

Ia menyebut perkantoran menjadi penyumbang penambahan kasus positif COVID-19 tersebut. Perkantoran juga menjadi sasaran Pemerintah Kota Bandung untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 secara masif.

"Sudah ada dalam Perwali terbaru, akan ada pemeriksaan ke seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," kata dia.

Ia mengimbau seluruh masyarakat maupun ASN yang bekerja di perkantoran agar semakin berdisiplin dalam masa adaptasi kebiasaan baru sehingga meskipun pelacakan semakin masif, angka positif bisa tidak terus bertambah.

"Disiplin dan pengawasan perlu ditingkatkan, pelacakan juga diteruskan," katanya.

Baca juga: Petani Bandung Barat rugi karena harga sayuran turun di pasaran

Baca juga: Ahmad Sahroni kampanyekan bersepeda aman saat pandemi di Bandung

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020