Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah informasi yang mengatakan Presiden Joko Widodo akan merombak (reshuffle) 18 menteri dalam kabinet Indonesia Maju.
"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan 'di-reshuffle'. Itu tidak benar," kata Pratikno di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan telah mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi akan "me-reshuffle" 18 menteri setelah pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Tidak benar kita akan melakukan 'reshuffle', (tidak benar) Pak Presiden akan melakukan 'reshuffle' besar-besaran karena Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk menjadi lompatan kemajuan di segala bidang," tambah Pratikno.
Menurut Pratikno, para menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini berkonsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian akibat pandemi COVID-19.
"Semuanya bekerja keras, baik itu menterinya seluruh jajaran kabinet beserta birokrasi-birokrasi di bawahnya dan kita juga tahu ada dukungan luar biasa dari lembaga-lembaga negara lain termasuk DPR," ungkap Pratikno.
Mensesneg menyatakan seluruh kabinet beserta jajaran di bawahnya pun fokus untuk bekerja di tengah pandemi.
"Jadi itu yang sudah disampaikan Pak Presiden kepada saya juga, karena saya juga mengkonfirmasi perihal ini kepada beliau kemarin," tambah Pratikno.
IPW menyebut ada 11-18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti.
"Kepada rekan-rekan menteri yang diisukan 'direshuflle' tolong fokus ke tugas masing-masing, saling bersinergi saat ini rakyat Indonesia membutuhkan kecepatan kerja pemerintah dengan seluruh jajarannya dan juga dengan seluruh komponen bangsa agar kita bisa segera keluar dari krisis," tegas Pratikno.
Fokus tersebut dibutuhkan agar Indonesia dapat segera keluar dari krisis kesehatan karena COVID-19.
"Krisis kesehatan segera selesai, krisis perekonomian segera selesai, dan justru kita sekali lagi melakukan lompatan kemajuan ke depan. Jadi tolong kita semuanya fokus untuk bekerja," tambah Pratikno.
Dalam rilis yang disampaikan IPW Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menpora Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menaker Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Mensos Juliari P Batubara akan 'di-reshuffle'.
Kemudian ada Menteri Kominfo Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dan Kepala Bulog Budi Waseso yang akan diganti.
Baca juga: Video isi teguran keras Presiden diputuskan dirilis agar diketahui publik
Baca juga: Presiden belum pikirkan soal "reshuffle" kabinet
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan 'di-reshuffle'. Itu tidak benar," kata Pratikno di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan telah mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi akan "me-reshuffle" 18 menteri setelah pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Tidak benar kita akan melakukan 'reshuffle', (tidak benar) Pak Presiden akan melakukan 'reshuffle' besar-besaran karena Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk menjadi lompatan kemajuan di segala bidang," tambah Pratikno.
Menurut Pratikno, para menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini berkonsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian akibat pandemi COVID-19.
"Semuanya bekerja keras, baik itu menterinya seluruh jajaran kabinet beserta birokrasi-birokrasi di bawahnya dan kita juga tahu ada dukungan luar biasa dari lembaga-lembaga negara lain termasuk DPR," ungkap Pratikno.
Mensesneg menyatakan seluruh kabinet beserta jajaran di bawahnya pun fokus untuk bekerja di tengah pandemi.
"Jadi itu yang sudah disampaikan Pak Presiden kepada saya juga, karena saya juga mengkonfirmasi perihal ini kepada beliau kemarin," tambah Pratikno.
IPW menyebut ada 11-18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti.
"Kepada rekan-rekan menteri yang diisukan 'direshuflle' tolong fokus ke tugas masing-masing, saling bersinergi saat ini rakyat Indonesia membutuhkan kecepatan kerja pemerintah dengan seluruh jajarannya dan juga dengan seluruh komponen bangsa agar kita bisa segera keluar dari krisis," tegas Pratikno.
Fokus tersebut dibutuhkan agar Indonesia dapat segera keluar dari krisis kesehatan karena COVID-19.
"Krisis kesehatan segera selesai, krisis perekonomian segera selesai, dan justru kita sekali lagi melakukan lompatan kemajuan ke depan. Jadi tolong kita semuanya fokus untuk bekerja," tambah Pratikno.
Dalam rilis yang disampaikan IPW Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menpora Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menaker Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Mensos Juliari P Batubara akan 'di-reshuffle'.
Kemudian ada Menteri Kominfo Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dan Kepala Bulog Budi Waseso yang akan diganti.
Baca juga: Video isi teguran keras Presiden diputuskan dirilis agar diketahui publik
Baca juga: Presiden belum pikirkan soal "reshuffle" kabinet
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020