Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tengah mengembangkan destinasi wisata barunya yakni wisata paralayang yang diharapkan bisa menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Meskipun belum diresmikan dan dibuka secara umum, ternyata dari hasil uji coba terbang yang dilakukan oleh para pilot paralayang profesional, kondisi angin sangat bagus dan tertinggi di Jabar, sehingga lokasi yang dijadikan destinasi wisata kedirgantaraan ini dinyatakan layak," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Usman Zaelani di Sukabumi, Selasa.

Adapun lokasi untuk wisata paralayang ini di Gunung Keramat, Kecamatan Cisolok. Para pilot yang sudah melakukan uji coba terbang tidak kesulitan mencari angin, karena angin selalu ada atau tidak musiman seperti di daerah lain.

Bahkan, jika dibandingkan dengan lokasi wisata paralayang di Puncak Kabupaten Cianjur dan Bogor, di Gunung Keramat ini jauh lebih baik dan tidak ada bangunan tinggi yang bisa merusak kualitas angin.

Keunggulan lainnya, saat terbang wisatawan akan disuguhkan keindahan pemandangan objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu mulai dari gunung, rimba, hingga laut.

Namun demikian, saat ini pihaknya masih menyusun standar operasional prosedur (SOP) mulai dari keselamatan pengunjung hingga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.


Selain itu juga menyiapkan sarana dan prasarana serta segala sesuatunya karena wisata ini harus benar-benar dikelola oleh orang yang profesional dan ahli, agar tidak ada kesalahan sekecil apapun, karena menyangkut nyawa.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan para pilot paralayang profesional untuk memberikan berbagai masukan sebelum objek wisata ini benar-benar dibuka untuk umum dan tentunya memberikan pelatihan kepada warga sekitar sebab wisata ini baru dan harus mempunyai pengalaman," tambahnya.

Zaenal mengatakan dengan adanya destinasi wisata baru ini diharapkan bisa membangkitkan kembali dunia pariwisata di Kabupaten Sukabumi, namun demikian selama masih pandemi COVID-19, baik pengelola, karyawan hingga wisatawan wajib menerapkan protokol kesehatan ketat.

Baca juga: Bukit Santiong siap dijadikan objek wisata pencinta paralayang

Baca juga: Kerugian operator arung jeram dampak pandemi COVID-19 capai Rp39,9 miliar

Baca juga: PT Jamkrindo bantu bangkitkan kembali wisata Sukabumi

Baca juga: Tempat wisata di Sukabumi wajib terapkan protokol kesehatan

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020