Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh peneliti memperhatikan kualitas produk riset yang dihasilkan dan mengikuti prosedur standar uji sebelum memasarkan produk-produk hasil penelitiannya ke masyarakat.

"Saya berharap para peneliti dan inovator terus memperhatikan kualitas dari produk-produk yang dihasilkannya. Saya juga berharap para peneliti dapat melalui tahapan sesuai dengan prosedur yang ada," kata Ma'ruf Amin saat membuka acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 di Jakarta, Senin.

Menurut dia, melakukan penelitian dan menciptakan produk yang inovatif tidak mudah. Banyak tahapan yang harus dilewati sampai hasil penelitian tersebut bisa dipasarkan dan berguna bagi masyarakat.

Dalam hal penelitian tentang obat-obatan, Ma'ruf berharap para peneliti menerapkan standar uji klinis yang tepat.

"Saya mengimbau para peneliti harus melalui tahapan sesuai prosedur sebelum dikomersialkan. Jangan sampai sebuah inovasi baru telah dikomersialkan, tetapi tanpa melalui tahapan yang sesuai prosedur; yang lebih penting adalah produk tersebut jangan sampai berbahaya bagi para penggunanya," katanya.

Wapres mengatakan sebenarnya para peneliti di Indonesia sudah banyak menciptakan produk inovasi, namun sedikit di antaranya yang berhasil dipasarkan.

"Salah satu penyebab kurang berhasilnya produk inovasi penelitian tersebut dikomersialkan ialah masih sedikitnya jumlah peneliti yang bekerja di dalam negeri," katanya.

Ma'ruf mengatakan Pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk penelitian dan inovasi, namun jumlah sumber daya peneliti di Indonesia masih kurang, yakni hanya 89 orang per 1 juta penduduk.

Oleh karena itu, Wapres berharap dengan adanya peringatan Hakteknas, masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya inovasi dan penelitian dalam memenuhi kebutuhan akan pengembangan teknologi.

"Hakteknas ini saya anggap penting dalam mendorong budaya inovasi di Tanah Air. Saya harap melalui acara ini dapat mendorong budaya inovasi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Dua produk ventilator lokal untuk pasien COVID-19 dapat izin edar

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020