Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan pengembangan ekonomi syariah harus sejalan dengan penerapan teknologi informasi dan digital, sebagai syarat mutlak dalam seluruh kegiatan ekonomi saat ini.

"Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga harus disertai dengan pengembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah," kata Wapres dalam pidatonya saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-7 Tahun 2020, di Jakarta, Jumat.

Perkembangan teknologi informasi menjadi hal yang melekat dalam kegiatan perekonomian, sehingga para pelaku ekonomi syariah juga harus beradaptasi dengan transformasi kegiatan ekonomi digital, kata Ma'ruf Amin.

"Pelaku ekonomi syariah harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, sehingga pemanfaatan teknologi digital dan transaksi online menjadi mutlak diperlukan," ujarnya pula.

Pelaku ekonomi syariah juga harus pintar membaca kesempatan pasar, sehingga industri ekonomi syariah dapat bersaing dengan industri konvensional. Misalnya, pada masa pandemi COVID-19 saat ini, para pelaku kegiatan ekonomi syariah dapat memasarkan produknya secara daring, kata Ma'ruf.

Dengan adanya pandemi yang menyebabkan masyarakat berkegiatan dari rumah, lanjutnya, maka perubahan yang paling terlihat adalah kebiasaan berbelanja kebutuhan sehari-hari menjadi secara daring.

"Bila kita ingin bertahan dan berkelanjutan, menurut saya, pandemi COVID-19 dengan segala dampaknya harus diikuti dengan perubahan mendasar bagi pelaku ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujar Wapres.

Kick off ISEF Ke-7 Tahun 2020 dilakukan secara virtual karena kondisi pandemi COVID-19. Dalam penyelenggaraannya, ISEF Ke-7 Tahun 2020 juga akan menggelar rangkaian web seminar, konferensi, coaching business dan pameran secara daring.

Baca juga: Hadapi pandemi COVID-19, Wapres minta pelaku ekonomi syariah melek digital

Baca juga: Wapres Amin sebut merger bank syariah BUMN perkuat perbankan nasional

Baca juga: Ma'ruf Amin sebut ekonomi syariah layak gantikan sistem kapitalis

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020