Indramayu, 10/11(ANTARA)- Petani yang menanam semangka di wilayah Indramayu, Jawa Barat, mengeluh sehubungan harga buah berasa manis tersebut terus menurun setiap kali musim panen.
Aip, sekretaris Desa Jati Mulya Terisi di Indramayu, Selasa mengatakan, sejumlah petani yang berada di desanya mengeluh karena harga semangka terus melorot di pasaran.
"Jatuhnya harga antara lain disebabkan oloeh begitu serempaknya petani melakukan panen," katanya.
Disebutkan, saat ini harga per butir semangka berkisan antara Rp3.000 hingga Rp4.000, sedangkan sebelumnya mencapai Rp9.000.
"Selain panen semangka yang serempak, musim mangga juga ada pengaruh terhadap penjualan buah semangka," katanya.
Akibat turunnya harga, petani diperkirakan tidak mendapatkan untung, namun demikian modal mereka telah kembali.
Dia menjelaskan, pada musim kemarau petani di Desa Jati Mulya biasa menanam semangka. Mereka yang berani menanam lebih awal, mendapatkan untung lumayan karena harga buah semangka masih tinggi. Namun petani yang baru panen saat ini, disebutkan hanya kembali modal.
"Menanam semangka untungnya lumayan bagi petani karena masa tanam hanya dua bulan. Selain itu, biaya tidak terlalu banyak, pemeliharaan sederhana karena semangka tahan di musim kemarau," ujarnya.
Cahyo seorang petani mengaku lumayan mendapatkan keuntungan dari hasil panen semangka. "Kami menanam lebih awal, sehingga saat panen harga tinggi. Sedangkan petani yang baru panen sekarang, harga terus turun karena panen serempak hingga semangka melimpah," ucapnya.
Dikatakan, menanam semangka perlu perhitungan yang matang, tidak asal tanam. "Kita harus dapat memperkirakan saat panen jangan bareng. Selain itu jangan bentrok dengan hasil panen buah-buahan yang lain," katanya.
Kepala Bidang Holtikultura Indramayu Ir Toto Kusmanto mengakui harga semangka saat ini terus menurun akibat melimpahnya hasil panen, tetapi petani tidak akan rugi.
Dia menjelaskan, menanam semangka di wilayah Indramayu cukup potensial dengan hasil panen yang cukup melimpah.
Namun, lanjut dia, petani belum bisa memprediksi dan memperhitungkan masa tanam. Seandainya mereka jeli, tidak akan hanya kembali modal, yakni dengan menanam lebih awal.
"Menanam semangka tidak banyak memerlukan persediaan air, pemeliharaan cukup sederhana, modal tidak terlalu besar," ucapnya.
Semangka merupakan tanaman semusim, kurang dari dua bulan petani sudah panen, katanya. ***2***
Enjang Solihin
(T.PSO-061/C/P004/P004) 10-11-2009 06:45:42
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009
Aip, sekretaris Desa Jati Mulya Terisi di Indramayu, Selasa mengatakan, sejumlah petani yang berada di desanya mengeluh karena harga semangka terus melorot di pasaran.
"Jatuhnya harga antara lain disebabkan oloeh begitu serempaknya petani melakukan panen," katanya.
Disebutkan, saat ini harga per butir semangka berkisan antara Rp3.000 hingga Rp4.000, sedangkan sebelumnya mencapai Rp9.000.
"Selain panen semangka yang serempak, musim mangga juga ada pengaruh terhadap penjualan buah semangka," katanya.
Akibat turunnya harga, petani diperkirakan tidak mendapatkan untung, namun demikian modal mereka telah kembali.
Dia menjelaskan, pada musim kemarau petani di Desa Jati Mulya biasa menanam semangka. Mereka yang berani menanam lebih awal, mendapatkan untung lumayan karena harga buah semangka masih tinggi. Namun petani yang baru panen saat ini, disebutkan hanya kembali modal.
"Menanam semangka untungnya lumayan bagi petani karena masa tanam hanya dua bulan. Selain itu, biaya tidak terlalu banyak, pemeliharaan sederhana karena semangka tahan di musim kemarau," ujarnya.
Cahyo seorang petani mengaku lumayan mendapatkan keuntungan dari hasil panen semangka. "Kami menanam lebih awal, sehingga saat panen harga tinggi. Sedangkan petani yang baru panen sekarang, harga terus turun karena panen serempak hingga semangka melimpah," ucapnya.
Dikatakan, menanam semangka perlu perhitungan yang matang, tidak asal tanam. "Kita harus dapat memperkirakan saat panen jangan bareng. Selain itu jangan bentrok dengan hasil panen buah-buahan yang lain," katanya.
Kepala Bidang Holtikultura Indramayu Ir Toto Kusmanto mengakui harga semangka saat ini terus menurun akibat melimpahnya hasil panen, tetapi petani tidak akan rugi.
Dia menjelaskan, menanam semangka di wilayah Indramayu cukup potensial dengan hasil panen yang cukup melimpah.
Namun, lanjut dia, petani belum bisa memprediksi dan memperhitungkan masa tanam. Seandainya mereka jeli, tidak akan hanya kembali modal, yakni dengan menanam lebih awal.
"Menanam semangka tidak banyak memerlukan persediaan air, pemeliharaan cukup sederhana, modal tidak terlalu besar," ucapnya.
Semangka merupakan tanaman semusim, kurang dari dua bulan petani sudah panen, katanya. ***2***
Enjang Solihin
(T.PSO-061/C/P004/P004) 10-11-2009 06:45:42
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009