Dinas Kesehatan Kota Bogor menemukan lagi delapan orang warga Kota Bogor terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin ini sehingga kasus positif di Kota Bogor seluruhnya menjadi 301 kasus.
"Sedangkan kasus positif sembuh hari ini tambah empat kasus, sehingga seluruhnya menjadi 202 kasus atau 67,10 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, saat menyampaikan update data harian COVID-19 di Kota Bogor, Senin.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dengan adanya tambahan delapan kasus positif baru serta empat kasus positif yang sembuh, sehingga kasus positif dalam perawatan seluruhnya menjadi 78 kasus.
Sementara itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan tambahan delapan kasus positif baru di Kota Bogor adalah hasil penelusuran penyebaran COVID-19 pada kluster keluarga yang terkonfirmasi positif.
Di Kota Bogor saat ini ada lima kluster COVID-19 dari rumah tangga yakni, kluster keluarga Rimba Mulya, kluster keluarga Semplak, kluster keluarga Cimanggu City, kluster keluarga Sukadamai, kluster keluarga Banjarjati.
Selain warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, Dinas Kesehatan juga mencatat suspek atau pasien dalam pengawasan (PDP) yang seluruhnya berjumlah 2.337 pasien.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.170 dinyatakan telah sembuh, 87 pasien masih dalam pengawasan, serta 80 pasien dinyatakan meninggal dunia. "PDP yang meninggal dunia dan hasil tes usapnya (swab) negatif disebut suspek meninggal, sedangkan PDP yang meninggal dunia tapi belum diusap disebut probable," katanya.
Menurut Retno, ada juga warga Kota Bogor yang terdata memiliki kontak erat dengan kasus positif COVID-19 yakni sebanyak 892 orang. Dari jumlah tersebut, kata dia, sebanyak 806 orang dinyatakan sudah selesai pemantauan dan 86 orang masih dalam pemantauan.
"Pada Senin ini kontak erat tambah lima lagi, sedangkan kontrak erat yang telah selesai pemantauan ada empat orang," katanya.*
Baca juga: Ditemukan lagi tiga kasus positif COVID-19 di Kota Bogor
Baca juga: Pemilik rumah makan di Kota Bogor meninggal akibat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sedangkan kasus positif sembuh hari ini tambah empat kasus, sehingga seluruhnya menjadi 202 kasus atau 67,10 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, saat menyampaikan update data harian COVID-19 di Kota Bogor, Senin.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dengan adanya tambahan delapan kasus positif baru serta empat kasus positif yang sembuh, sehingga kasus positif dalam perawatan seluruhnya menjadi 78 kasus.
Sementara itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan tambahan delapan kasus positif baru di Kota Bogor adalah hasil penelusuran penyebaran COVID-19 pada kluster keluarga yang terkonfirmasi positif.
Di Kota Bogor saat ini ada lima kluster COVID-19 dari rumah tangga yakni, kluster keluarga Rimba Mulya, kluster keluarga Semplak, kluster keluarga Cimanggu City, kluster keluarga Sukadamai, kluster keluarga Banjarjati.
Selain warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, Dinas Kesehatan juga mencatat suspek atau pasien dalam pengawasan (PDP) yang seluruhnya berjumlah 2.337 pasien.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.170 dinyatakan telah sembuh, 87 pasien masih dalam pengawasan, serta 80 pasien dinyatakan meninggal dunia. "PDP yang meninggal dunia dan hasil tes usapnya (swab) negatif disebut suspek meninggal, sedangkan PDP yang meninggal dunia tapi belum diusap disebut probable," katanya.
Menurut Retno, ada juga warga Kota Bogor yang terdata memiliki kontak erat dengan kasus positif COVID-19 yakni sebanyak 892 orang. Dari jumlah tersebut, kata dia, sebanyak 806 orang dinyatakan sudah selesai pemantauan dan 86 orang masih dalam pemantauan.
"Pada Senin ini kontak erat tambah lima lagi, sedangkan kontrak erat yang telah selesai pemantauan ada empat orang," katanya.*
Baca juga: Ditemukan lagi tiga kasus positif COVID-19 di Kota Bogor
Baca juga: Pemilik rumah makan di Kota Bogor meninggal akibat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020