Garut, 4/11 (ANTARA) - Kalangan ulama dan santri pondok pesantren yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Ulama dan Santri (Kaus) menyampaikan sikap terkait rencana pengangkatan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Koordinator lapangan Kaus Garut, Tatang Sopian SPd, Rabu menyatakan agar agar bupati, gubernur dan Depdagri berpegang teguh pada aturan perundang-undangan yang berlaku, serta transparan supaya tak terjebak permainan politik kotor serta permainan uang.

Massa Kaus juga juga berangkat dengan puluhan bus untuk berunjukrasa di gedung Sate Bandung dilanjutkan di Jakarta.

Selain itu, agar bupati dan gubernur Jawa Barat tetap konsisten terhadap komitment reformasi birokrasi, untuk tetap menentukan pilihan Sekda, sesuai peraturan serta mempertimbangkan keinginan sesuai aspirasi masyarakat kabupaten Garut.

Karena itu mereka mendukung Sekda yang bagus pangkatnya, ber "track record" baik, berakhlak mulia serta taat beribadah, katanya.

Bahkan menyampaikan dukungan calon Sekda asli asal Garut, atau bukan hanya memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Garut, sedangkan yang mereka tolak terkait calon yang sebelumnya terindikasi terlibat kasus tindak pidana korupsi, dan menolak keras H. Iman Alirahman dijadikan Sekda definitif, tegasnya tanpa menyebutkan alasannya.

Mereka mengaku kegiatan unjukrasa ini, sebagai bentuk komitmen dan partisipasinya terhadap perbaikan Garut kearah yang lebih baik.

Sementara itu calon Sekda Garut lainnya terdiri H Hilman Faridz, H Widyana, H Deni Suherlan serta Miftahul Rahmat, yang selama ini seluruh nama serta dokumen karier pemerintahan nya sedang diproses gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan.

H Iman Alirahman saat ditemui terpisah mengemukakan, Sekda bukan sebagai jabatan politis melainkan proses pemilihannya merupakan hak prerogatif bupati.

Sedangkan adanya pro dan kontra mengenai dirinya, dinilai wajar terjadi karena siapapun tak mungkin dalam waktu bersamaan bisa memenuhi harapan dan memuaskan seluruh warga kabupaten Garut, katanya.

Calon lainnya H Deni Suherlan mengatakan, dirinya sama sekali tak ada firasat atau bermimpi mau menjadi Sekda karena merasa hanya sebagai pelengkap. ***1***

John Doddy Hidayat
(U.PK-HT/B/M019/M019) 04-11-2009 15:53:51

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009