Presiden Joko Widodo melantik 881 pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXVII tahun 2020 secara virtual, Rabu.

"Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini, Rabu, bulan Juli, tahun 2020, saya Presiden Republik Indonesia atas nama pemerintah Republik Indonesia melantik saudara-saudara sebagai pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri angkatan XXVII tahun 2020," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.

Sebanyak 881 pamong praja muda terdiri atas 176 orang lulusan program strata satu (S-1) Ilmu Pemerintahan dan 705 orang lulusan program diploma empat (D-IV) Ilmu Pemerintahan.

"Saya percaya bahwa saudara-saudara dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan," ucap Presiden menambahkan.

Dalam amanatnya, Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada seluruh pamong praja muda yang baru saja ia lantik. Presiden mengatakan bahwa perjuangan para pamong praja mulai dari saringan di daerah, gemblengan di kampus, hingga dapat dilantik hari ini tidaklah mudah.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini, atas nama pribadi, atas nama masyarakat, atas nama bangsa dan negara saya menyampaikan selamat atas pelantikan saudara-saudara sebagai Pamong Praja Muda. Selamat menyandang status yang baru dengan segala hak dan kewajiban yang melekat padanya," tutur Presiden.

Menurut Presiden, kebangsaan dan ke-Indonesia-an telah tertanam kuat pada diri setiap pamong praja. Tak hanya itu, komitmen para pamong praja untuk melayani masyarakat juga tidak diragukan.

"Tetapi komitmen saja tidaklah cukup, sebagai Pamong Praja Muda Saudara harus menjadi penggerak inovasi, menjadi motor reformasi birokrasi, menjadi motor pengembangan cara-cara kerja baru, menjadi motor penggerak pemerintahan," ujarnya menegaskan.

Hadir secara langsung di Istana Bogor dalam pelantikan kali ini yaitu 4 perwakilan calon pamong praja yang mewakili 4 agama sekaligus sebagai pengucap ikrar pamong praja.

Mereka adalah Harsen Nursa Prabawa sebagai perwakilan beragama Islam, Aris Patrichius Waisimon sebagai perwakilan beragama Kristen Protestan, Steffani Aurelia Adhista Wagiu sebagai perwakilan beragama Katolik dan I Gusti Ayu Nindya Astari sebagai perwakilan beragama Hindu.

Selain itu, hadir juga peraih predikat lulusan terbaik yaitu Novawan Aditya Ristara sebagai peraih penghargaan Kartika Pradnya Utama dan Ainun Ma'rifah sebagai peraih penghargaan Kartika Astha Brata.

Keenam calon pamong praja yang hadir langsung telah melewati sejumlah protokol kesehatan pencegahan COVID-19, termasuk melakukan uji swab sebelumnya.

Sementara itu, sebagian besar dari para calon pamong praja mengikuti jalannya prosesi acara melalui konferensi video di Kampus IPDN Cilandak Jakarta dan Kampus IPDN Jatinangor sebagai bagian dari kepatuhan terhadap protokol kesehatan di tengah pandemik.

Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah undangan terbatas di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak pamong praja kawal cara kerja baru

Baca juga: Pamong praja harus beri pemikiran beda perbaiki birokrasi, kata Presiden

Baca juga: Presiden sebut menjadi Pamong Praja buka ladang pengabdian membanggakan

Baca juga: Presiden: Pamong praja muda jadi motor reformasi birokrasi

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020