Manajemen Persib Bandung akan menggandeng kelompok suporter untuk menyosialisasikan larangan menggelar nonton bareng (Nobar) maupun datang ke stadion saat Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir pada Oktober mendatang.
"Untuk masa dua bulan sebelum kompetisi, kita akan melakukan komunikasi intensif dengan kelompok suporter, sehingga mereka bisa menonton dari rumah sehingga pandemi bisa ditekan," ujar Direktur Persib Teddy Tjahyono dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Teddy mengatakan langkah itu diambil untuk menyukseskan penerapan protokol teknis dari PSSI dan PT. LIB terkait keputusan kompetisi yang akan digelar tanpa dihadiri penonton.
Apabila seluruh pihak menerapkan larangan-larangan tersebut, maka sepak bola akan berjalan tanpa kekhawatiran terutama memunculkan klaster baru.
"Kami akan melakukan komunikasi dan edukasi (kepada suporter)," kata dia.
Dalam diskusi itu, Teddy menyampaikan alasan Persib yang ngotot ingin melanjutkan kompetisi. Menurutnya, banyak pihak yang menggantungkan hidupnya di dunia sepak bola, maka dari itu liga harus tetap berjalan.
Baca juga: Kondisi pelatih Persib membaik dan diperbolehkan pulang dari RS
Di samping itu, belum ditemukannya vaksin COVID-19 dan memaksa masyarakat harus beradaptasi dengan kondisi sekarang, bisa diterapkan pula dalam sepak bola.
"Waktu memulai kompetisi adalah Oktober, dalam dua bulan ke depan kita berharap pandemi bisa mereda. Dengan ketidakpastian pandemi ini, vaksinnya belum ditemukan hingga saat ini, kehidupan kita harus tetap berjalan seperti biasa dengan adaptasi kebiasaan baru," kata dia.
"Sehingga kita harus menentukan titik baru antara kegiatan kita dengan pandemi ini. Kita harus hidup berdampingan, sehingga kita optimis bisa melakukan apapun," kata dia.
Baca juga: Persib ingin tetap bermarkas di Stadion GBLA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk masa dua bulan sebelum kompetisi, kita akan melakukan komunikasi intensif dengan kelompok suporter, sehingga mereka bisa menonton dari rumah sehingga pandemi bisa ditekan," ujar Direktur Persib Teddy Tjahyono dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Teddy mengatakan langkah itu diambil untuk menyukseskan penerapan protokol teknis dari PSSI dan PT. LIB terkait keputusan kompetisi yang akan digelar tanpa dihadiri penonton.
Apabila seluruh pihak menerapkan larangan-larangan tersebut, maka sepak bola akan berjalan tanpa kekhawatiran terutama memunculkan klaster baru.
"Kami akan melakukan komunikasi dan edukasi (kepada suporter)," kata dia.
Dalam diskusi itu, Teddy menyampaikan alasan Persib yang ngotot ingin melanjutkan kompetisi. Menurutnya, banyak pihak yang menggantungkan hidupnya di dunia sepak bola, maka dari itu liga harus tetap berjalan.
Baca juga: Kondisi pelatih Persib membaik dan diperbolehkan pulang dari RS
Di samping itu, belum ditemukannya vaksin COVID-19 dan memaksa masyarakat harus beradaptasi dengan kondisi sekarang, bisa diterapkan pula dalam sepak bola.
"Waktu memulai kompetisi adalah Oktober, dalam dua bulan ke depan kita berharap pandemi bisa mereda. Dengan ketidakpastian pandemi ini, vaksinnya belum ditemukan hingga saat ini, kehidupan kita harus tetap berjalan seperti biasa dengan adaptasi kebiasaan baru," kata dia.
"Sehingga kita harus menentukan titik baru antara kegiatan kita dengan pandemi ini. Kita harus hidup berdampingan, sehingga kita optimis bisa melakukan apapun," kata dia.
Baca juga: Persib ingin tetap bermarkas di Stadion GBLA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020