Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi bergerak datar cenderung terkoreksi.
IHSG Jumat pagi dibuka melemah 11,09 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.087,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,6 poin atau 0,33 persen menjadi 795,25.
"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat.
Seiring dengan pergerakan tersebut, pelaku pasar masih akan mencermati dampak dari hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/7/2020) kemarin.
BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati dampak perekonomian dari penyederhanaan cukai rokok oleh pemerintah.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024, yang juga merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, struktur cukai yang saat ini berjumlah 10 layer akan disederhanakan secara bertahap menjadi 3-5 layer hingga 2024.
Seiring dengan sentimen di atas, pelaku pasar dapat mencermati saham-saham barang-barang konsumsi (consumer goods) khususnya tembakau.
Selain itu, pelaku pasar juga dapat mewaspadai pelemahan saham-saham perbankan terutama bank BUKU IV seperti BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA.
Pasalnya, secara teknikal saham-saham tersebut telah memasuki area jenuh beli (overbought).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 6,27 poin atau 0,03 persen ke 22.776,63, indeks Hang Seng naik 155,28 poin atau 0,62 persen ke 25.125,97, dan indeks Straits Times menguat 8,29 atau 0,32 ke 2.631,96.
Baca juga: IHSG Jumat dibuka melemah 11,09 poin ke posisi 5.087,28
Baca juga: IHSG BEI menghijau seiring diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
IHSG Jumat pagi dibuka melemah 11,09 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.087,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,6 poin atau 0,33 persen menjadi 795,25.
"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat.
Seiring dengan pergerakan tersebut, pelaku pasar masih akan mencermati dampak dari hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/7/2020) kemarin.
BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati dampak perekonomian dari penyederhanaan cukai rokok oleh pemerintah.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024, yang juga merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, struktur cukai yang saat ini berjumlah 10 layer akan disederhanakan secara bertahap menjadi 3-5 layer hingga 2024.
Seiring dengan sentimen di atas, pelaku pasar dapat mencermati saham-saham barang-barang konsumsi (consumer goods) khususnya tembakau.
Selain itu, pelaku pasar juga dapat mewaspadai pelemahan saham-saham perbankan terutama bank BUKU IV seperti BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA.
Pasalnya, secara teknikal saham-saham tersebut telah memasuki area jenuh beli (overbought).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 6,27 poin atau 0,03 persen ke 22.776,63, indeks Hang Seng naik 155,28 poin atau 0,62 persen ke 25.125,97, dan indeks Straits Times menguat 8,29 atau 0,32 ke 2.631,96.
Baca juga: IHSG Jumat dibuka melemah 11,09 poin ke posisi 5.087,28
Baca juga: IHSG BEI menghijau seiring diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020