Para petani padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengharapkan distribusi air dari irigasi yang ada bisa mencukupi, agar semua areal persawahan dapat dimanfaatkan untuk ditanami.

"Harapan kami jelas distribusi air dari irigasi yang ada bisa mencukupi kebutuhan, agar tidak ada sawah yang terbengkalai," kata Ketua Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu Waryono, Kamis.

Waryono mengatakan untuk di Kecamatan Kandanghaur, areal persawahan yang biasanya ditanami padi seluas 6.000 hektare lebih, namun saat ini hanya 1.300 hektare saja yang bisa ditanami padi.

Dan jumlah itu pun lanjut Waryono, pada beberapa hari yang lalu sudah mengalami ke kekurangan pasokan air baku yang menyebabkan kekeringan.

Meskipun saat ini telah dialiri air, namun para petani kata Waryono masih was-was, sebab tanaman padi membutuhkan air bukan sehari dua hari saja, akan tetapi hitungan bulan.

"Dan jika air baku ini tidak bisa dibagi secara mereta, maka dapat dipastikan gagal panen," ujarnya.

Dia menambahkan saat ini saja ada 4.000 hektare lebih areal persawahan yang gagal ditanami padi, disebabkan minimnya pasokan air dari irigasi.

Sementara Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang mengatakan secara keseluruhan di Kabupaten Indramayu dapat ditanami padi hingga dua kali, meskipun ada beberapa daerah yang sampai tiga kali.

"Kalau di Kandanghaur memang dari tahun ke tahun permasalahannya sama, yaitu kekeringan berarti ini perlu penanganan atau pembagian air yang merata," katanya.

Baca juga: Distribusi air sawah di Indramayu dipantau agar terjaga masuki musim kemarau

Baca juga: Pemkab Karawang minta PJT II Jatiluhur tambah pengiriman air irigasi untuk persawahan

Baca juga: Jasa Tirta II optimalkan pengelolaan pasokan air untuk sawah selama kemarau

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020