Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan telah melakukan sebanyak 5.900 rapid test atau tes cepat kepada warga setempat untuk melacak dan menekan penyebaran COVID-19 di Kota hujan itu.
"Rapid test sebanyak 5.000 kit kepada warga itu dilakukan sejak April hingga Juni 2020," kata Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno, melalui telepon selulernya, Senin (29/6).
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, kalau sepanjang bulan Juni Dinas Kesehatan telah dilakukan rapid test sebanyak 2.000 kit untuk warga Kota Bogor.
Rapid test itu dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor antara lain, Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, Pasar Sukasari, dan Pasar Gunungbatu.
Dinas Kesehatan juga melakukan rapid test beberapa kali di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), di Dinas Kesehatan, di sejumlah Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga telah dua kali melakukan rapid test di Stasiun Bogor.
Lembaga lainnya juga melakukan rapid test di Kota Bogor yakni Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan rapid test sebanyak 500 kit di Pasar Bogor, Kodim 0606 Kota Bogor juga melakukan rapid test untuk 200 kit di GOR Pajajaran, serta rapid tes sebanyak 200 kit di Rumah Sakit Salak Kota Bogor.
Menurut Retno, kegiatan rapid test itu seluruhnya untuk melacak dan menekan penyebaran Covid-19 yang targetnya dapat memutus mata rantai Covid-19.
"Rapid test ini adalah tes cepat sebagai indikator apakah seseorang itu reaktif atau tidak terhadap virus, khususnya virus corona," katanya.
Setelah diketahui seseorang yang menjalani rapid test adalah reaktif, kata dia, maka untuj memastikan orang tersebut positif atau negatif dari serangan Covid-19 dilanjutkan dengan swab test yang sampelnya diuji di laboratorium.
Retno menambahkan, selain rapid test dan swab test, Pemerintah Kota Bogor juga membentuk Pasukan Deketif (deteksi aktif) Covod-19 untuk melacak dan melantau penyebaran Covid-19 secara aktif di seluruh wilayah Kota Bogor, mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RW.
Menurut dia, Pasukan Detektif Covid-19 ini dibagi menjafi dua tim, yakni tim pelacak untuk memonitor orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 serta tim pemantau untuk memonitor orang dalam pemantauan serta orang tanpa gejala (ODP) dan OTG agar tidak lebih banyak ODP dan OTG.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor menemukan 12 kasus baru positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bogor antisipasi peningkatan lagi kasus COVID-19 pada Juli-Agustus
Baca juga: 73 karyawan Toko Mitra 10 Kota Bogor jalani tes usap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Rapid test sebanyak 5.000 kit kepada warga itu dilakukan sejak April hingga Juni 2020," kata Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno, melalui telepon selulernya, Senin (29/6).
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, kalau sepanjang bulan Juni Dinas Kesehatan telah dilakukan rapid test sebanyak 2.000 kit untuk warga Kota Bogor.
Rapid test itu dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor antara lain, Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, Pasar Sukasari, dan Pasar Gunungbatu.
Dinas Kesehatan juga melakukan rapid test beberapa kali di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), di Dinas Kesehatan, di sejumlah Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga telah dua kali melakukan rapid test di Stasiun Bogor.
Lembaga lainnya juga melakukan rapid test di Kota Bogor yakni Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan rapid test sebanyak 500 kit di Pasar Bogor, Kodim 0606 Kota Bogor juga melakukan rapid test untuk 200 kit di GOR Pajajaran, serta rapid tes sebanyak 200 kit di Rumah Sakit Salak Kota Bogor.
Menurut Retno, kegiatan rapid test itu seluruhnya untuk melacak dan menekan penyebaran Covid-19 yang targetnya dapat memutus mata rantai Covid-19.
"Rapid test ini adalah tes cepat sebagai indikator apakah seseorang itu reaktif atau tidak terhadap virus, khususnya virus corona," katanya.
Setelah diketahui seseorang yang menjalani rapid test adalah reaktif, kata dia, maka untuj memastikan orang tersebut positif atau negatif dari serangan Covid-19 dilanjutkan dengan swab test yang sampelnya diuji di laboratorium.
Retno menambahkan, selain rapid test dan swab test, Pemerintah Kota Bogor juga membentuk Pasukan Deketif (deteksi aktif) Covod-19 untuk melacak dan melantau penyebaran Covid-19 secara aktif di seluruh wilayah Kota Bogor, mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RW.
Menurut dia, Pasukan Detektif Covid-19 ini dibagi menjafi dua tim, yakni tim pelacak untuk memonitor orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 serta tim pemantau untuk memonitor orang dalam pemantauan serta orang tanpa gejala (ODP) dan OTG agar tidak lebih banyak ODP dan OTG.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor menemukan 12 kasus baru positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bogor antisipasi peningkatan lagi kasus COVID-19 pada Juli-Agustus
Baca juga: 73 karyawan Toko Mitra 10 Kota Bogor jalani tes usap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020