Sejumlah perusahaan besar di Amerika Serikat memboikot Facebook dan tidak lagi memasang iklan di platform tersebut karena jejaring sosial itu dinilai tidak cukup bertindak dalam mengatasi ujaran kebencian.

Operator seluler Verizon Communications Inc baru saja memboikot Facebook dengan alasan tersebut dan berlaku mulai Juli.

"Kami menghentikan iklan kami sampai Facebook bisa membuat solusi yang bisa diterima dan membuat kita nyaman," kata Verizon, dikutip dari Reuters, Jumat.

Verizon saat ini merupakan perusahaan terbesar yang ikut memboikot Facebook.

Kelompok pembela hak asasi manusia di AS mengadakan kampanye "Stop Hate for Profit", mereka mengajak berbagai perusahaan untuk memprotes Facebook, sebagai jejaring sosial terbesar dunia, karena tidak cukup menangani ujaran kebencian, kekerasan dan misinformasi.

Merk perlengkapan mendaki gunung The North Face dan Patagonia juga menarik iklan mereka di Facebook. Patagonia menyatakan mereka menarik iklan di Facebook dan Instagram paling lambat akhir Juli,

Es krim Ben & Jerry's menghentikan seluruh iklan berbayar di Facebook dan Instagram mulai 1 Juli.

Facebook mengatakan mereka sedang berdiskusi dengan kelompok pembela HAM.

"Kami menghormati keputusan para merk dan tetap fokus pada pekerjaan penting menghapus ujaran kebencian dan memberikan informasi penting tentang pemungutan suara," kata wakil direktur bisnis global di Facebook, Carolym Everson.

Perusahaan Procter & Gamble Co, salah satu pengiklan terbesar di Facebook, menyatakan mereka sedang meninjau platform iklan dan menghentikan belanja jika terdapat konten berisi kebencian.


Baca juga: Wakil Presiden ajak jaga masjid agar tak jadi tempat tebar ujaran kebencian

Baca juga: Polri tangkap warganet pengunggah ujaran kebencian

Baca juga: Trend radikalisme dan intoleransi cenderung meningkat di Indonesia, kata Wahid Institute

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020