Hasil tes cepat atau "rapid test" COVID-19 secara massal terhadap puluhan pegawai hotel di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat nihil reaktif.
"Hasil nonreaktif rapid test hari ini yang kami lakukan secara random atau uji petik pegawai setiap hotel dan pelaksanaan protokol kesehatan," ungkap Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Nawawi usai pelaksanaan rapid test di Hotel Accram Kawasan Puncak, Megamendung Kabupaten Bogor, Rabu (24/6).
Meski begitu, menurutnya akan ada pemeriksaan susulan, dengan mekanisme yang sama, yakni memilih setiap pegawai hotel dan restoran di Kawasan Puncak secara random.
Pemilik Hotel Rizen Premiere di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor itu, dengan hasil tahap awal yang menyatakan semua peserta nihil reaktif "rapid test", menjadi semangat bagi PHRI menyambut normal baru khususnya di Kawasan Puncak.
"Kemarin kunjungan (hotel) sedikit, bahkan nol, sampai pemasukan tidak bisa menutupi biaya operasional. Semoga dengan normal baru kondisi keuangan hotel-hotel maupun restoran yang ada di Kawasan Puncak bisa pulih kembali," tuturnya.
Baca juga: Hari kedua tes COVID-19 massal di Puncak Bogor 47 wisatawan dinyatakan reaktif
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Mulyadi menyebutkan bahwa rapid test massal merupakan langkah antisipasi dini pencegahan penularan COVID-19 di wilayah selatan Kabupaten Bogor, mengingat Jalur Puncak mulai dipadati wisatawan, meski masih dalam situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Di samping itu, tim monitoring dan evaluasi dari Disbudpar Kabupaten Bogor sudah melaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor hasil peninjauan ke beberapa titik pusat keramaian di Jalur Puncak.
"Sudah kita laporkan sebagai bahan evaluasi penerapan PSBB proporsional, nanti yang umumkan dari tim gugus tugas," terang Mulyadi.
Baca juga: Setelah wisatawan, giliran pegawai hotel di Puncak Bogor jalani tes cepat
Baca juga: Samsat Kabupaten Bogor buka gerai layanan di Puncak Cisarua
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Hasil nonreaktif rapid test hari ini yang kami lakukan secara random atau uji petik pegawai setiap hotel dan pelaksanaan protokol kesehatan," ungkap Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Nawawi usai pelaksanaan rapid test di Hotel Accram Kawasan Puncak, Megamendung Kabupaten Bogor, Rabu (24/6).
Meski begitu, menurutnya akan ada pemeriksaan susulan, dengan mekanisme yang sama, yakni memilih setiap pegawai hotel dan restoran di Kawasan Puncak secara random.
Pemilik Hotel Rizen Premiere di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor itu, dengan hasil tahap awal yang menyatakan semua peserta nihil reaktif "rapid test", menjadi semangat bagi PHRI menyambut normal baru khususnya di Kawasan Puncak.
"Kemarin kunjungan (hotel) sedikit, bahkan nol, sampai pemasukan tidak bisa menutupi biaya operasional. Semoga dengan normal baru kondisi keuangan hotel-hotel maupun restoran yang ada di Kawasan Puncak bisa pulih kembali," tuturnya.
Baca juga: Hari kedua tes COVID-19 massal di Puncak Bogor 47 wisatawan dinyatakan reaktif
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Mulyadi menyebutkan bahwa rapid test massal merupakan langkah antisipasi dini pencegahan penularan COVID-19 di wilayah selatan Kabupaten Bogor, mengingat Jalur Puncak mulai dipadati wisatawan, meski masih dalam situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Di samping itu, tim monitoring dan evaluasi dari Disbudpar Kabupaten Bogor sudah melaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor hasil peninjauan ke beberapa titik pusat keramaian di Jalur Puncak.
"Sudah kita laporkan sebagai bahan evaluasi penerapan PSBB proporsional, nanti yang umumkan dari tim gugus tugas," terang Mulyadi.
Baca juga: Setelah wisatawan, giliran pegawai hotel di Puncak Bogor jalani tes cepat
Baca juga: Samsat Kabupaten Bogor buka gerai layanan di Puncak Cisarua
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020