Sebagian Anda yang tinggal di wilayah yang sudah memasuki musim panas dan menghadapi pandemi COVID-19, tetaplah waspada pada kesehatan Anda.
Cuaca panas bisa memperburuk situasi pasien COVID-19 dan bahkan meningkatkan tingkat penularan ketika orang berkumpul di luar ruangan.
Para pakar kesehatan seperti dilansir Xinhua mengingatkan Anda selalu mengenakan masker saat berada di luar untuk mencegah terkena COVID-19. Anda bisa memilih bahan yang ringan dan memudahkan bernafas, seperti masker bedah atau masker kain berbahan katun.
Pakailah masker di dalam ruangan jika pengaturan jarak fisik dan sosial tidak dimungkinkan. Tetaplah berusaha menjaga jarak fisik dan sosial dengan orang lain.
Lalu, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui udara atau aerosol, Global Heat Health Information Network (GHHIN), sebuah forum independen ilmuwan, praktisi dan pembuat kebijakan, menyarankan semua sistem ventilasi dan pendingin udara diperiksa, dirawat, dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah penularan.
"Bahkan di lingkungan yang berventilasi baik, orang harus terus mengikuti rekomendasi jarak fisik dan menjaga kebersihan tangan," kata pihak GHHIN yang juga menyarankan suhu ruangan sebaiknya diatur 24-27 derajat Celcius untuk pendinginan.
Selain itu, perhatikan masalah usia, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan faktor-faktor lain dapat meningkatkan kerentanan orang terhadap panas ekstrem, kata jaringan yang dipelopori oleh WHO dan WMO itu.
Hal lain yang tak kalah penting, penuhilah asupan gizi melalui makanan sehat dan cukupilah kebutuhan hidrasi tubuh demi mencegah dehidrasi.
Baca juga: Tips Sarapan untuk Menurunkan Berat Badan
Baca juga: Lebaran usai, ini beberapa tips sehat dari pakar gizi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Cuaca panas bisa memperburuk situasi pasien COVID-19 dan bahkan meningkatkan tingkat penularan ketika orang berkumpul di luar ruangan.
Para pakar kesehatan seperti dilansir Xinhua mengingatkan Anda selalu mengenakan masker saat berada di luar untuk mencegah terkena COVID-19. Anda bisa memilih bahan yang ringan dan memudahkan bernafas, seperti masker bedah atau masker kain berbahan katun.
Pakailah masker di dalam ruangan jika pengaturan jarak fisik dan sosial tidak dimungkinkan. Tetaplah berusaha menjaga jarak fisik dan sosial dengan orang lain.
Lalu, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui udara atau aerosol, Global Heat Health Information Network (GHHIN), sebuah forum independen ilmuwan, praktisi dan pembuat kebijakan, menyarankan semua sistem ventilasi dan pendingin udara diperiksa, dirawat, dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah penularan.
"Bahkan di lingkungan yang berventilasi baik, orang harus terus mengikuti rekomendasi jarak fisik dan menjaga kebersihan tangan," kata pihak GHHIN yang juga menyarankan suhu ruangan sebaiknya diatur 24-27 derajat Celcius untuk pendinginan.
Selain itu, perhatikan masalah usia, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan faktor-faktor lain dapat meningkatkan kerentanan orang terhadap panas ekstrem, kata jaringan yang dipelopori oleh WHO dan WMO itu.
Hal lain yang tak kalah penting, penuhilah asupan gizi melalui makanan sehat dan cukupilah kebutuhan hidrasi tubuh demi mencegah dehidrasi.
Baca juga: Tips Sarapan untuk Menurunkan Berat Badan
Baca juga: Lebaran usai, ini beberapa tips sehat dari pakar gizi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020