Hyundai Motor Group bersama LG Chem Ltd mempertimbangkan untuk mendirikan perusahaan patungan di bidang pembuatan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia, menurut sumber yang dikutip dari Reuters, Selasa (23/6).
Ukuran investasi dan kapasitas produksi belum diputuskan, kata sumber yang menolak disebutkan namanya.
Saat ini, pabrikan mobil global sedang berlomba mencari sumber produksi baterai guna mengantisipasi perkembangan otomotif ke era mobil listrik.
Dalam beberapa tahun terakhir, LG Chem telah mendirikan usaha dengan General Motors Co dan Geely Automobile. LG Chem juga memasok baterai ke Hyundai dan Tesla.
Pimpinan LG Grup, Koo Kwang-mo bertemu dengan Wakil Pimpinan Eksekutif Hyundai, Euisun Chung pada Senin (22/6) untuk membahas kerja sama baterai dan teknologi masa depan.
LG Chem dan Hyundai Motor Group mengkonfirmasi pertemuan itu, tetapi mengatakan belum ada yang keputusan yang bisa diumumkan.
“Hyundai Motor Group berkolaborasi dengan LG Chem dalam berbagai proyek. Namun, belum ada diskusi konkret tentang usaha patungan baterai di Indonesia,” kata Hyundai dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Jika Hyundai membangun pabrik di Indonesia, akan menjadi tantangan bagi Toyota yang mendominasi pasar otomotif Asia Tenggara.
"Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan industri EV, tetapi dari sisi konsumen, negara ini belum siap dengan infrastruktur atau daya beli konsumen," kata analis Eugene Investment & Securities Lee Jae-il.
"Usaha patungan baterai kemungkinan rencana jangka menengah atau panjang," kata dia.
Baca juga: China produksi baterai mobil listrik tahan hingga 2 juta kilometer
Baca juga: Peneliti GM kembangkan baterai mobil listrik tempuh "jutaan kilometer"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Ukuran investasi dan kapasitas produksi belum diputuskan, kata sumber yang menolak disebutkan namanya.
Saat ini, pabrikan mobil global sedang berlomba mencari sumber produksi baterai guna mengantisipasi perkembangan otomotif ke era mobil listrik.
Dalam beberapa tahun terakhir, LG Chem telah mendirikan usaha dengan General Motors Co dan Geely Automobile. LG Chem juga memasok baterai ke Hyundai dan Tesla.
Pimpinan LG Grup, Koo Kwang-mo bertemu dengan Wakil Pimpinan Eksekutif Hyundai, Euisun Chung pada Senin (22/6) untuk membahas kerja sama baterai dan teknologi masa depan.
LG Chem dan Hyundai Motor Group mengkonfirmasi pertemuan itu, tetapi mengatakan belum ada yang keputusan yang bisa diumumkan.
“Hyundai Motor Group berkolaborasi dengan LG Chem dalam berbagai proyek. Namun, belum ada diskusi konkret tentang usaha patungan baterai di Indonesia,” kata Hyundai dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Jika Hyundai membangun pabrik di Indonesia, akan menjadi tantangan bagi Toyota yang mendominasi pasar otomotif Asia Tenggara.
"Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan industri EV, tetapi dari sisi konsumen, negara ini belum siap dengan infrastruktur atau daya beli konsumen," kata analis Eugene Investment & Securities Lee Jae-il.
"Usaha patungan baterai kemungkinan rencana jangka menengah atau panjang," kata dia.
Baca juga: China produksi baterai mobil listrik tahan hingga 2 juta kilometer
Baca juga: Peneliti GM kembangkan baterai mobil listrik tempuh "jutaan kilometer"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020