Google mengatakan akan mulai menunjukkan label label pemeriksaan fakta pada hasil pencarian gambar, Google Images, secara global menyusul tekanan yang meningkat untuk memerangi penyebaran misinformasi secara online.
Dikutip dari Reuters, Selasa, Google akan menampilkan label "cek fakta" di bawah thumbnail yang muncul dalam hasil pencarian gambar bersama dengan ringkasan temuan cek fakta pihak ketiga, seperti yang telah dilakukan pada mesin pencari dan pada Google News.
Google mulai menunjukkan label cek fakta pada pengguna di AS untuk platform videonya Youtube pada bulan April dalam upaya untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait virus corona, yang meledak di media sosial ketika pandemi semakin intensif.
Raksasa teknologi tersebut beberapa tahun terakhir juga telah menghadapi lebih banyak aduan terkait informasi yang salah.
YouTube telah memunculkan tautan ke sejumlah sumber, seperti Encyclopedia Britannica dan Wikipedia, untuk mengatasi hoax sejak 2018, namun dalam pengumumannya pada bulan April, Youtube akan mulai mengarahkan upaya-upaya menuju berita yang bergerak lebih cepat.
Tak lama setelah itu, Youtube membersihkan video "Plandemic" yang sangat viral, yang menayangkan konten teori konspirasi tentang pandemi.
Twitter dan Facebook juga telah memperkenalkan program cek fakta dan label peringatan untuk "media yang dimanipulasi," meskipun para kritikus mengatakan langkah tersebut terlalu terbatas cakupannya.
Baca juga: Google Meet punya pintasan mulai konferensi video dengan cepat
Baca juga: Google akhirnya hentikan layanan cetak foto berlangganan
Baca juga: Kominfo dan Google Cloud sepakat bangun data center nonpemerintahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Dikutip dari Reuters, Selasa, Google akan menampilkan label "cek fakta" di bawah thumbnail yang muncul dalam hasil pencarian gambar bersama dengan ringkasan temuan cek fakta pihak ketiga, seperti yang telah dilakukan pada mesin pencari dan pada Google News.
Google mulai menunjukkan label cek fakta pada pengguna di AS untuk platform videonya Youtube pada bulan April dalam upaya untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait virus corona, yang meledak di media sosial ketika pandemi semakin intensif.
Raksasa teknologi tersebut beberapa tahun terakhir juga telah menghadapi lebih banyak aduan terkait informasi yang salah.
YouTube telah memunculkan tautan ke sejumlah sumber, seperti Encyclopedia Britannica dan Wikipedia, untuk mengatasi hoax sejak 2018, namun dalam pengumumannya pada bulan April, Youtube akan mulai mengarahkan upaya-upaya menuju berita yang bergerak lebih cepat.
Tak lama setelah itu, Youtube membersihkan video "Plandemic" yang sangat viral, yang menayangkan konten teori konspirasi tentang pandemi.
Twitter dan Facebook juga telah memperkenalkan program cek fakta dan label peringatan untuk "media yang dimanipulasi," meskipun para kritikus mengatakan langkah tersebut terlalu terbatas cakupannya.
Baca juga: Google Meet punya pintasan mulai konferensi video dengan cepat
Baca juga: Google akhirnya hentikan layanan cetak foto berlangganan
Baca juga: Kominfo dan Google Cloud sepakat bangun data center nonpemerintahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020