Pemerintah Kabupaten Sukabumi mendukung Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk menjadi salah satu kawasan demplot pengembangan budidaya udang berkelanjutan yang merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Kecamatan yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi mempunyai sumber daya dan potensi udang yang cukup melimpah, sehingga kami menilai lokasi ini tepat untuk dijadikan demplot tambak udang berkelanjutan," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Senin.
Menurut dia, Pemkab Sukabumi dengan KKP masih menjajaki lokasi yang tepat untuk melaksanakan program pengembangan budidaya udang dan salah satu calonnya adalah Kecamatan Ciemas yang telah didukung oleh kualitas air yang cocok dan belum tercemar.
Pihak KKP pun akan membuat model percontohan tambak udang berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan tidak akan mencemari lingkungan dan menjaga kualitas air yang digunakan agar budidaya ikan ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Marwan memastikan kegiatan ini dapat mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan, maka dari itu masyarakat harus siap untuk meningkatkan kemampuan pada bidang teknologi budidaya perikanan, karena pengelolaannya juga melibatkan warga sekitar.
Dalam pengembangan budidaya perikanan ini hanya lima daerah di Indonesia yang menjadi lokasi pengembangan budidaya udang berkelanjutan oleh KKP, sehingga peluang tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kabupaten Sukabumi mempunyai potensi perikanan laut yang mumpuni, apalagi seperti diketahui udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan permintaan khususnya ekspor sangat besar," tambahnya.
Di sisi lain, Marwan mengatakan aturan dan tata ruangnya sudah ada, karena Kecamatan Ciemas merupakan area pertambakan. Jika program tersebut berjalan, tambah dia, tentunya bisa dikolaborasikan dengan sektor pariwisata, karena Kecamatan Ciemas juga merupakan pusat dari Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan pengembangan budidaya udang berkelanjutan ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor udang hingga 250 persen di 2024.
Dari hasil kajian para ahli, udang masih menempati komoditas strategis sampai puluhan tahun ke depan karena digemari masyarakat dunia, bahkan prospeknya tidak terbatas. Saat ini, Indonesia merupakan negara penghasil udang nomor dua di dunia setelah India.
Baca juga: Kabupaten Sukabumi jadi percontohan budidaya udang berkelanjutan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kecamatan yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi mempunyai sumber daya dan potensi udang yang cukup melimpah, sehingga kami menilai lokasi ini tepat untuk dijadikan demplot tambak udang berkelanjutan," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Senin.
Menurut dia, Pemkab Sukabumi dengan KKP masih menjajaki lokasi yang tepat untuk melaksanakan program pengembangan budidaya udang dan salah satu calonnya adalah Kecamatan Ciemas yang telah didukung oleh kualitas air yang cocok dan belum tercemar.
Pihak KKP pun akan membuat model percontohan tambak udang berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan tidak akan mencemari lingkungan dan menjaga kualitas air yang digunakan agar budidaya ikan ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Marwan memastikan kegiatan ini dapat mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan, maka dari itu masyarakat harus siap untuk meningkatkan kemampuan pada bidang teknologi budidaya perikanan, karena pengelolaannya juga melibatkan warga sekitar.
Dalam pengembangan budidaya perikanan ini hanya lima daerah di Indonesia yang menjadi lokasi pengembangan budidaya udang berkelanjutan oleh KKP, sehingga peluang tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kabupaten Sukabumi mempunyai potensi perikanan laut yang mumpuni, apalagi seperti diketahui udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan permintaan khususnya ekspor sangat besar," tambahnya.
Di sisi lain, Marwan mengatakan aturan dan tata ruangnya sudah ada, karena Kecamatan Ciemas merupakan area pertambakan. Jika program tersebut berjalan, tambah dia, tentunya bisa dikolaborasikan dengan sektor pariwisata, karena Kecamatan Ciemas juga merupakan pusat dari Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan pengembangan budidaya udang berkelanjutan ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor udang hingga 250 persen di 2024.
Dari hasil kajian para ahli, udang masih menempati komoditas strategis sampai puluhan tahun ke depan karena digemari masyarakat dunia, bahkan prospeknya tidak terbatas. Saat ini, Indonesia merupakan negara penghasil udang nomor dua di dunia setelah India.
Baca juga: Kabupaten Sukabumi jadi percontohan budidaya udang berkelanjutan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020