Bos tim Mercedes Toto Wolff mendukung penuh pebalapnya yang juga juara dunia Formula 1 enam kali, Lewis Hamilton, mengecam ketidakadilan rasial hingga berbuntut tewasnya George Floyd.
Hamilton berbicara kepada jutaan follower-nya di media sosial tentang kemarahan dan ketidakpercayaan dirinya atas pembunuhan seorang pria berkulit hitam tanpa bersenjata di Minneapolis yang akhirnya tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih AS menekan lehernya dengan dengkul.
Wolff mengatakan kepada wartawan bahwa pebalapnya, juara kulit hitam pertama Formula Satu, telah mengajarinya banyak hal tentang ketidaksetaraan ras.
"Dia pernah mengajukan satu pertanyaan kepada saya: 'Apakah Anda pernah berpikir mengapa Anda berkulit putih?'," ujar orang Austria itu dikutip dari Reuters, Kamis.
"Saya bilang bahwa saya tidak pernah memikirkannya. Dan dia menyambung 'yah, saya perlu memikirkannya setiap hari karena saya tersadar dengan kondisi ini'.
"Sangat sulit bagi kami untuk memahami betapa sulitnya itu dan karenanya saya senang dan mendukung bahwa ia lantang dalam isu ini. Dia adalah salah satu duta olahraga ini dan saya pikir itu sangat bagus."
Baca juga: Lewis Hamilton kritik F1, "dominan kulit putih" bungkam atas tewasnya Floyd
Kematian Floyd memicu gelombang kemarahan dan protes keras di Amerika Serikat. Empat petugas kepolisian Minneapolis menghadapi tuntutan dalam kasus ini.
"Saya pikir kita semua memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan," kata Wolff.
"Terkadang diperlukan keadaan seperti yang terjadi beberapa hari lalu di AS untuk memicu gelombang dukungan besar-besaran bagi minoritas di mana pun.
"Saya pikir itu baik bahwa Lewis, sebagai superstar olahraga, berada terdepan dalam olahraga yang sangat didominasi pria kulit putih," demikian Wolff.
Baca juga: Tiger Woods nilai perlakuan terhadap Floyd lampaui batas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Hamilton berbicara kepada jutaan follower-nya di media sosial tentang kemarahan dan ketidakpercayaan dirinya atas pembunuhan seorang pria berkulit hitam tanpa bersenjata di Minneapolis yang akhirnya tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih AS menekan lehernya dengan dengkul.
Wolff mengatakan kepada wartawan bahwa pebalapnya, juara kulit hitam pertama Formula Satu, telah mengajarinya banyak hal tentang ketidaksetaraan ras.
"Dia pernah mengajukan satu pertanyaan kepada saya: 'Apakah Anda pernah berpikir mengapa Anda berkulit putih?'," ujar orang Austria itu dikutip dari Reuters, Kamis.
"Saya bilang bahwa saya tidak pernah memikirkannya. Dan dia menyambung 'yah, saya perlu memikirkannya setiap hari karena saya tersadar dengan kondisi ini'.
"Sangat sulit bagi kami untuk memahami betapa sulitnya itu dan karenanya saya senang dan mendukung bahwa ia lantang dalam isu ini. Dia adalah salah satu duta olahraga ini dan saya pikir itu sangat bagus."
Baca juga: Lewis Hamilton kritik F1, "dominan kulit putih" bungkam atas tewasnya Floyd
Kematian Floyd memicu gelombang kemarahan dan protes keras di Amerika Serikat. Empat petugas kepolisian Minneapolis menghadapi tuntutan dalam kasus ini.
"Saya pikir kita semua memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan," kata Wolff.
"Terkadang diperlukan keadaan seperti yang terjadi beberapa hari lalu di AS untuk memicu gelombang dukungan besar-besaran bagi minoritas di mana pun.
"Saya pikir itu baik bahwa Lewis, sebagai superstar olahraga, berada terdepan dalam olahraga yang sangat didominasi pria kulit putih," demikian Wolff.
Baca juga: Tiger Woods nilai perlakuan terhadap Floyd lampaui batas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020