Universitas Indonesia menduduki peringkat teratas sebagai perguruan tinggi paling produktif di Tanah Air di dalam menghasilkan publikasi ilmiah yang telah diumumkan oleh Menteri Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Prof Bambang PS Brodjonegoro.

Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam keterangan tertulisnya, Sabtu mengapresiasi produktivitas sivitas akademika UI dalam menghasilkan publikasi ilmiah. Peran serta para peneliti/dosen di UI turut mendorong peningkatan jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia yang tercatat bergerak secara eksponensial di ASEAN.

Baca juga: Rektor UI minta akademisi harus mampu berinteraksi dengan sekelilingnya

Jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan UI hingga tahun 2020 adalah sebanyak 12.579 artikel.

"Kami mengajak para tenaga pengajar untuk tetap membangun engagement dengan kolega, pemerintah, masyarakat maupun pihak industri/swasta, sehingga keilmuan yang dimiliki dapat pula dirasakan dampaknya oleh bangsa Indonesia," ujar Rektor.

Formula pada pemeringkatan ini berdasarkan indikator yaitu 1) jumlah artikel jurnal terindeks di Scopus dengan memperhitungkan kategori quartil jurnal; 2) jumlah artikel non-jurnal terindeks di Scopus; 3) jumlah sitasi di scopus; 4) jumlah sitasi di Google Scholar; dan 5) jumlah artikel di jurnal nasional terakreditasi kategori S1 sampai S6.

Sementara itu Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengumumkan hasil pemeringkatan berdasarkan Science and Technology Index SINTA series 1 tahun 2020 tersebut bersamaan dengan pengumuman 500 peneliti terbaik di Indonesia, secara daring, pada Kamis (28/5).

Baca juga: UI pertimbangkan sistem campuran untuk daring dan tatap muka

Pada pemeringkatan 500 peneliti terbaik di Indonesia berdasarkan Science and Technology Index SINTA series 1 tahun 2020, sebanyak enam peneliti UI berhasil menduduki peringkat 50 terbaik di Indonesia.

Mereka adalah Indah Suci Widyahening; Achmad Nizar Hidayanto; Evy Yunihastuti; Rita Sita Sitorus; Abdul Munim; dan Nandy Putra. Peneliti UI yang masuk ke dalam sistem SINTA tercatat 3,038 author.

Daftar 500 peneliti terbaik di Indonesia tersebut dapat dilihat pada laman http://sinta.ristekbrin.go.id/author/.

SINTA merupakan suatu inovasi sistem informasi teknologi yang dikembangkan untuk mengukur kinerja individu, institusi, dan networking dari para peneliti/dosen yang ada di Indonesia. Ke depannya, SINTA juga akan dikembangkan untuk seluruh tenaga fungsional yang ada di Indonesia.

SINTA memiliki jangkauan yang lebih luas yang tidak hanya menggunakan Scopus sebagai basis datanya. SINTA juga memiliki fitur yang dapat digunakan untuk menganalisis produktivitas dan kualitas publikasi dari afiliasi institusi, atau perguruan tinggi tempat peneliti bekerja.

Per 26 Mei 2020 telah terdaftar lebih dari 194.000 dosen dan peneliti (sebanyak 74 persen merupakan dosen di Indonesia), 4.983 lembaga, 2.720 jurnal, 94.348 buku, dan 26.466 kekayaan intelektual yang sudah terindeks di SINTA berdasarkan hasil verifikasi, akreditasi dan evaluasi.

Pemeringkatan ini dibuat dalam rangka mengapresiasi peneliti Indonesia yang memberikan sumbangsih dalam penerbitan jurnal bereputasi internasional yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan publikasi ilmiah di jurnal internasional dan nasional.

Baca juga: UI kembangkan alat pendeteksi pneunomia akibat COVID-19

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020