Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris mengingatkan warganya untuk lebih waspada terhadap penyebaran COVID-19 karena terdapat beberapa kasus penularan berasal dari transmisi lokal.
"Masyarakat harus semakin waspada terhadap lingkungan sebab saat ini penularan COVID-19 sangat rentan dari masyarakat sekitar," kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Depok bertambah sembilan menjadi 554 orang
Menurut dia Depok sangat rentan terhadap penularan antarwarga, khususnya yang memiliki kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif corona.
Untuk itu, katanya, Pemkot Depok sudah menyediakan rumah sakit (RS) isolasi bagi warga terinfeksi COVID-19 khususnya kasus konfirmasi positif dengan isolasi mandiri. Tentunya perlu isolasi di rumah sakit sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan COVID-19.
"Sudah kami siapkan RS khusus bagi warga terjangkit COVID-19 agar dapat melakukan isolasi di rumah sakit. Ini agar tidak menularkan kepada lebih banyak warga lainnya," tegasnya.
Idris mengatakan, pihaknya terus melakukan tes cepat COVID-19 secara massal di berbagai titik. Hingga saat ini dari total 5.000 orang yang menjadi sasaran, sebanyak 90 persen telah diperiksa dengan metode tersebut.
Baca juga: Pemkot Depok usulkan perpanjang PSBB hingga 4 Juni
"Alhamdulillah, dari rencana 5.000 orang, sudah 90 persen yang terlaksana," katanya.
Ia menjelaskan dari jumlah yang diperiksa, 30 persen di antaranya dinyatakan reaktif. Selanjutnya, mereka akan diperiksa dengan metode tes swab polymerase chain reaction (PCR).
"Dengan penambahan ini, maka total kasus konfirmasi positif sudah 500 orang. Alhamdulillah, diimbangi dengan yang sembuh juga semakin banyak," ujarnya.
Ia mengatakan tes cepat sangat membantu dalam mempercepat penyisiran dan pemetaan titik penyebaran COVID-19. Dengan demikian, dapat memudahkan untuk dilakukan penanganan.
"Kami targetkan 13.000 orang ikut tes cepat, lokasi tesnya tersebar tempat-tempat publik," katanya.
Baca juga: Pemkot Depok perketat masuknya orang luar Jabodetabek
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Masyarakat harus semakin waspada terhadap lingkungan sebab saat ini penularan COVID-19 sangat rentan dari masyarakat sekitar," kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Depok bertambah sembilan menjadi 554 orang
Menurut dia Depok sangat rentan terhadap penularan antarwarga, khususnya yang memiliki kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif corona.
Untuk itu, katanya, Pemkot Depok sudah menyediakan rumah sakit (RS) isolasi bagi warga terinfeksi COVID-19 khususnya kasus konfirmasi positif dengan isolasi mandiri. Tentunya perlu isolasi di rumah sakit sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan COVID-19.
"Sudah kami siapkan RS khusus bagi warga terjangkit COVID-19 agar dapat melakukan isolasi di rumah sakit. Ini agar tidak menularkan kepada lebih banyak warga lainnya," tegasnya.
Idris mengatakan, pihaknya terus melakukan tes cepat COVID-19 secara massal di berbagai titik. Hingga saat ini dari total 5.000 orang yang menjadi sasaran, sebanyak 90 persen telah diperiksa dengan metode tersebut.
Baca juga: Pemkot Depok usulkan perpanjang PSBB hingga 4 Juni
"Alhamdulillah, dari rencana 5.000 orang, sudah 90 persen yang terlaksana," katanya.
Ia menjelaskan dari jumlah yang diperiksa, 30 persen di antaranya dinyatakan reaktif. Selanjutnya, mereka akan diperiksa dengan metode tes swab polymerase chain reaction (PCR).
"Dengan penambahan ini, maka total kasus konfirmasi positif sudah 500 orang. Alhamdulillah, diimbangi dengan yang sembuh juga semakin banyak," ujarnya.
Ia mengatakan tes cepat sangat membantu dalam mempercepat penyisiran dan pemetaan titik penyebaran COVID-19. Dengan demikian, dapat memudahkan untuk dilakukan penanganan.
"Kami targetkan 13.000 orang ikut tes cepat, lokasi tesnya tersebar tempat-tempat publik," katanya.
Baca juga: Pemkot Depok perketat masuknya orang luar Jabodetabek
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020