Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan arus balik pada H+2 Lebaran di jalur selatan yang menuju wilayah Bandung, Jawa Barat masih terpantau sepi.
Dia menduga, para pemudik arus balik Lebaran ini lebih dominan menggunakan jalur utara. Sedangkan jalur selatan, menurutnya, hanya digunakan bagi para pemudik lokal.
"Sampai tadi malam kita tidak menemukan adanya arus balik yang berarti, artinya masyarakat itu pantauan di Cileunyi itu tidak terjadi, mungkin lewat Jalur Pantura," kata Hendra, di Mapolresta Bandung, Selasa.
Baca juga: Polisi putarbalikkan 72.000 lebih kendaraan pemudik di perbatasan Jabar
Para pemudik yang dominan menggunakan jalur utara itu, menurutnya, nampak dari adanya antrean yang mengular di kawasan Tol Cikampek. Antrean tersebut, kata dia, disebabkan adanya pemeriksaan surat izin keluar masuk (SIKM) yang mengarah ke Jakarta.
"Memang yang masuk Jakarta harus ada surat izin masuk Jakarta, kalau di sini kan tidak," katanya lagi.
Selain itu, menurutnya, pihak Polresta Bandung bakal mendirikan pos pantauan arus mudik di kawasan Cikaledong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Namun pendirian pos itu, kata dia, tergantung dari adanya peningkatan arus balik setelah Lebaran.
"Cikaledong itu tujuannya didirikan pos tambahan apabila ada arus balik, apabila tidak ada arus balik ya tidak dilakukan pemeriksaan, tapi kalau misalnya arus baliknya meningkat, pasti dilakukan pemeriksaan," katanya pula.
Baca juga: 102 kendaraan pemudik diminta putar balik di gerbang tol Cileunyi
Sejauh ini, kata Hendra, aktivitas lalu lintas di wilayah Kabupaten Bandung masih terpantau 50 persen dari yang biasanya terjadi pada hari-hari normal. Meski demikian, menurutnya, pos pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih tetap melakukan pemeriksaan di batas-batas kota.
"Berdasarkan evaluasi dari gubernur, boleh terjadi peningkatan sampai 60 persen, tetapi faktanya arus lalu lintas juga tidak sampai normal seperti biasanya. Masih dalam kategori batas normal," katanya lagi.
Baca juga: Pada H-4 Lebaran 4.003 kendaraan diputar arah balik ke Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Dia menduga, para pemudik arus balik Lebaran ini lebih dominan menggunakan jalur utara. Sedangkan jalur selatan, menurutnya, hanya digunakan bagi para pemudik lokal.
"Sampai tadi malam kita tidak menemukan adanya arus balik yang berarti, artinya masyarakat itu pantauan di Cileunyi itu tidak terjadi, mungkin lewat Jalur Pantura," kata Hendra, di Mapolresta Bandung, Selasa.
Baca juga: Polisi putarbalikkan 72.000 lebih kendaraan pemudik di perbatasan Jabar
Para pemudik yang dominan menggunakan jalur utara itu, menurutnya, nampak dari adanya antrean yang mengular di kawasan Tol Cikampek. Antrean tersebut, kata dia, disebabkan adanya pemeriksaan surat izin keluar masuk (SIKM) yang mengarah ke Jakarta.
"Memang yang masuk Jakarta harus ada surat izin masuk Jakarta, kalau di sini kan tidak," katanya lagi.
Selain itu, menurutnya, pihak Polresta Bandung bakal mendirikan pos pantauan arus mudik di kawasan Cikaledong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Namun pendirian pos itu, kata dia, tergantung dari adanya peningkatan arus balik setelah Lebaran.
"Cikaledong itu tujuannya didirikan pos tambahan apabila ada arus balik, apabila tidak ada arus balik ya tidak dilakukan pemeriksaan, tapi kalau misalnya arus baliknya meningkat, pasti dilakukan pemeriksaan," katanya pula.
Baca juga: 102 kendaraan pemudik diminta putar balik di gerbang tol Cileunyi
Sejauh ini, kata Hendra, aktivitas lalu lintas di wilayah Kabupaten Bandung masih terpantau 50 persen dari yang biasanya terjadi pada hari-hari normal. Meski demikian, menurutnya, pos pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih tetap melakukan pemeriksaan di batas-batas kota.
"Berdasarkan evaluasi dari gubernur, boleh terjadi peningkatan sampai 60 persen, tetapi faktanya arus lalu lintas juga tidak sampai normal seperti biasanya. Masih dalam kategori batas normal," katanya lagi.
Baca juga: Pada H-4 Lebaran 4.003 kendaraan diputar arah balik ke Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020