Milan Fashion Week telah mengumumkan bahwa gelaran pekan mode 2020 akan sepenuhnya digelar secara virtual atau digital dan berlangsung pada 14 hingga 17 Juli.
Keputusan untuk menggelar pekan mode secara virtual dilakukan, mengingat pandemi virus corona baru atau Covid-19 yang memaksa setiap wilayah untuk melakukan penguncian atau lockdown. Hal ini juga dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus ke wilayah-wilayah lain.
Dalam gelaran itu, desainer akan menyajikan koleksi busana khusus pria untuk musim semi/musim panas 2021, dan pra-koleksi musim semi/musim panas 2021 untuk pria dan wanita.
"Gagasan pekan mode virtual ini adalah untuk memiliki sesuatu yang sedikit berbeda dari pekan mode normal," ujar presiden Camera della Moda, Carlo Capasa, kepada Vogue yang dikutip ArabNews pada Sabtu.
Baca juga: Kreativitas dunia fesyen di balik wabah corona
"Itu adalah sesuatu yang kami pikirkan secara khusus untuk dunia digital."
Meskipun format baru ini mungkin mengecewakan bagi label fesyen dan penikmat mode, pertunjukan virtual memungkinkan desainer untuk menunjukkan lebih banyak kreativitas.
“Semua orang dapat memutuskan pesan mereka sendiri. Keuntungannya adalah, di dunia digital, acara benar-benar gratis. Anda juga menemukan cara untuk berekspresi,” kata Capasa.
Milan akan menjadi kota kedua di sirkuit mode utama yang mengadopsi model pekan mode virtual, mengikuti London Fashion Week yang juga akan digelar di dunia maya.
Baca juga: Enam pagelaran koleksi busana baru harus batal akibat virus corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Keputusan untuk menggelar pekan mode secara virtual dilakukan, mengingat pandemi virus corona baru atau Covid-19 yang memaksa setiap wilayah untuk melakukan penguncian atau lockdown. Hal ini juga dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus ke wilayah-wilayah lain.
Dalam gelaran itu, desainer akan menyajikan koleksi busana khusus pria untuk musim semi/musim panas 2021, dan pra-koleksi musim semi/musim panas 2021 untuk pria dan wanita.
"Gagasan pekan mode virtual ini adalah untuk memiliki sesuatu yang sedikit berbeda dari pekan mode normal," ujar presiden Camera della Moda, Carlo Capasa, kepada Vogue yang dikutip ArabNews pada Sabtu.
Baca juga: Kreativitas dunia fesyen di balik wabah corona
"Itu adalah sesuatu yang kami pikirkan secara khusus untuk dunia digital."
Meskipun format baru ini mungkin mengecewakan bagi label fesyen dan penikmat mode, pertunjukan virtual memungkinkan desainer untuk menunjukkan lebih banyak kreativitas.
“Semua orang dapat memutuskan pesan mereka sendiri. Keuntungannya adalah, di dunia digital, acara benar-benar gratis. Anda juga menemukan cara untuk berekspresi,” kata Capasa.
Milan akan menjadi kota kedua di sirkuit mode utama yang mengadopsi model pekan mode virtual, mengikuti London Fashion Week yang juga akan digelar di dunia maya.
Baca juga: Enam pagelaran koleksi busana baru harus batal akibat virus corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020