Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat Luqman Arif mengatakan sampai Kamis (30/4) terdapat 17.132 tiket masa Angkutan Lebaran 2020 yang telah dibatalkan, baik melalui daring maupun langsung ke stasiun.

"Sudah terdapat 17.132 tiket masa Angkutan Lebaran yang dibatalkan oleh penumpang," kata Luqman di Cirebon, Kamis.

Menurut dia, jumlah tersebut merupakan pembatalan tiket khusus untuk keberangkatan 14 Mei sampai 4 Juni 2020 atau H-10 sampai dengan H+10 pada masa Angkutan Lebaran 2020.

Baca juga: KAI Cirebon catat 47 persen pembatalan tiket melalui daring

Sedangkan untuk total keseluruhan tiket yang telah terjual pada masa Angkutan Lebaran 2020 yaitu mencapai 29.277 tiket.

"Jadi masih terdapat 12.145 tiket yang belum dibatalkan oleh penumpang, atau 41 persen dari total keseluruhan tiket masa Angkutan Lebaran 2020 yang telah terjual," ujarnya.

Luqman menambahkan untuk mempermudah pembatalan tiket, KAI menyediakan dua pilihan metode pertama melalui aplikasi KAI Access dan kedua langsung datang ke stasiun.

Namun untuk mendukung physical distancing dengan tidak bepergian ke stasiun, KAI mempercepat pengambilan uang pembatalan tiket yang melalui KAI Access menjadi 3 hari kerja setelah dilakukan proses pembatalan.

Baca juga: 17.128 penumpang KAI Cirebon batalkan tiket perjalanan mudik

Di mana sebelumnya, jika penumpang melakukan pembatalan melalui KAI Access, KAI akan mengembalikan uang pembatalan paling lambat setelah 45 hari.

"Ketentuan tersebut berlaku untuk proses pembatalan mulai 30 April sampai 4 Juni 2020. Dengan keberangkatan KA masa Angkutan Lebaran 2020 yaitu mulai 14 Mei sampai 4 Juni 2020," katanya.

Layanan ini mempercepat proses pengembalian uang diberikan kepada pelanggan agar beralih ke pembatalan secara daring.

"Pada layanan ini, KAI akan mengembalikan biaya sebesar 100 persen di luar biaya pesan dan dilakukan melalui transfer ke rekening penumpang," ujarnya.

Baca juga: Pengembalian 100 persen bagi tiket kereta api yang batal untuk keberangkatan hingga 4 Juni

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020