Diego Maradona, Sabtu, mengatakan, ia sangat ingin kembali bekerja sebagai pelatih kepala Gimnasia y Esgrima La Plata dan memuji hubungannya yang "indah" dengan fans klub tersebut.
Sepak bola Argentina sudah ditangguhkan sejak 16 Maret di tengah pandemi global COVID-19 dan para pejabatnya belum mengindikasikan kapan kompetisi lokal akan bergulir kembali.
"Ini situasi yang aneh yang bagi kita di sini dan di seluruh dunia," kata Maradona dalam wawancara dengan surat kabar El Dia de La Plata di Buenos Aires. "Saya tidak sabar untuk kembali ke Estancia Chica [tempat latihan Gimnasia] untuk bekerja dengan anak-anak asuh saya lagi. Ini akan seperti ketika Anda melihat pacar Anda setelah liburan," tambah juara Piala Dunia FIFA 1986 itu sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu.
Baca juga: Maradona Bertemu Wasit yang Mengesahkan Gol "Tangan Tuhannya"
Maradona membandingkan suporter Gimnasia dengan pendukung Napoli, tempat dia terkenal sebagai pemain pada 1984 hingga 1991.
"Saya punya hubungan yang indah dengan fans [Gimnasia]. Mereka mengingatkan saya pada pendukung Napoli karena semangat dan loyalitas mereka," tambah Maradona, yang memimpin klub dari Italia selatan itu meraih dua gelar Serie A, Coppa Italia dan Piala UEFA, dan masih diidolakan oleh fans mereka.
Maradona mengambil alih tugas di Gimnasia September lalu ketika mereka terperosok di dasar klasemen Superliga Argentina dengan hasil hanya satu imbang dan empat kekalahan. Namun, klub tersebut meningkat pesat di bawah Maradona, melompat lima tingkat dalam klasemen Superliga yang terdiri atas 24 tim itu untuk menyelesaikan musim dengan enam kemenangan, enam imbang dan 12 kekalahan.
Kendati bangkit, Gimnasia tetap dalam bahaya turun ke tingkat dua Argentina di bawah sistem promosi-degradasi negara tersebut yang rumit, yang mempertimbangkan hasil selama siklus tiga tahun. Nasib anak-anak asuh Maradona tergantung pada penampilan mereka dalam Superliga Cup, yang terhenti setelah hanya satu pekan.
Maradona mengatakan, ia masih melakukan kontak secara reguler dengan para pemainnya dan menolak berkomentar terhadap laporan bahwa AFA mungkin menangguhkan sistem promosi-degradasinya tahun ini.
"Dengan pekerjaan yang kami lakukan, saya tidak ragu bahwa kami akan keluar dari zona degradasi," kata pelatih berusia 59 tahun itu. "Kami masih harus menunggu dan melihat langkah-langkah apa yang akan diambil AFA. Kami akan bekerja keras untuk memastikan bahwa kami siap untuk setiap skenario yang mungkin."
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sepak bola Argentina sudah ditangguhkan sejak 16 Maret di tengah pandemi global COVID-19 dan para pejabatnya belum mengindikasikan kapan kompetisi lokal akan bergulir kembali.
"Ini situasi yang aneh yang bagi kita di sini dan di seluruh dunia," kata Maradona dalam wawancara dengan surat kabar El Dia de La Plata di Buenos Aires. "Saya tidak sabar untuk kembali ke Estancia Chica [tempat latihan Gimnasia] untuk bekerja dengan anak-anak asuh saya lagi. Ini akan seperti ketika Anda melihat pacar Anda setelah liburan," tambah juara Piala Dunia FIFA 1986 itu sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu.
Baca juga: Maradona Bertemu Wasit yang Mengesahkan Gol "Tangan Tuhannya"
Maradona membandingkan suporter Gimnasia dengan pendukung Napoli, tempat dia terkenal sebagai pemain pada 1984 hingga 1991.
"Saya punya hubungan yang indah dengan fans [Gimnasia]. Mereka mengingatkan saya pada pendukung Napoli karena semangat dan loyalitas mereka," tambah Maradona, yang memimpin klub dari Italia selatan itu meraih dua gelar Serie A, Coppa Italia dan Piala UEFA, dan masih diidolakan oleh fans mereka.
Maradona mengambil alih tugas di Gimnasia September lalu ketika mereka terperosok di dasar klasemen Superliga Argentina dengan hasil hanya satu imbang dan empat kekalahan. Namun, klub tersebut meningkat pesat di bawah Maradona, melompat lima tingkat dalam klasemen Superliga yang terdiri atas 24 tim itu untuk menyelesaikan musim dengan enam kemenangan, enam imbang dan 12 kekalahan.
Kendati bangkit, Gimnasia tetap dalam bahaya turun ke tingkat dua Argentina di bawah sistem promosi-degradasi negara tersebut yang rumit, yang mempertimbangkan hasil selama siklus tiga tahun. Nasib anak-anak asuh Maradona tergantung pada penampilan mereka dalam Superliga Cup, yang terhenti setelah hanya satu pekan.
Maradona mengatakan, ia masih melakukan kontak secara reguler dengan para pemainnya dan menolak berkomentar terhadap laporan bahwa AFA mungkin menangguhkan sistem promosi-degradasinya tahun ini.
"Dengan pekerjaan yang kami lakukan, saya tidak ragu bahwa kami akan keluar dari zona degradasi," kata pelatih berusia 59 tahun itu. "Kami masih harus menunggu dan melihat langkah-langkah apa yang akan diambil AFA. Kami akan bekerja keras untuk memastikan bahwa kami siap untuk setiap skenario yang mungkin."
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020