Kementerian Sosial menambah jumlah penerima bantuan sosial program sembako sebanyak 4,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya perlindungan terhadap dampak wabah COVID-19.

"Penambahan 4,8 juta KPM ini merupakan perluasan Program Sembako yang dulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Mensos saat menyerahkan kartu keluarga sejahtera (KKS) di Tangerang Selatan mengatakan, Program Sembako merupakan bansos di luar bantuan sembako dari presiden Joko Widodo yang telah diluncurkan pada Senin (20/4) di depan Istana.

Mensos menambahkan dengan adanya penambahan sebanyak 4,8 juta maka jumlah penerima Program Sembako menjadi 20 juta KPM di seluruh Indonesia pada 2020.

Baca juga: Pemerintah percepat pencairan PKH antisipasi efek COVID-19

"Sebelumnya jumlah penerima Program Sembako sebanyak 15,2 juta KPM. Sekarang menjadi 20 juta KPM," tambah mantan Ketua IMI dua periode itu.

Kemensos mencatat adanya penambahan jumlah KPM di kota Tangerang Selatan sebanyak 5.965 keluarga menjadi 19.249 KPM.

Program Sembako atau BPNT merupakan program reguler Kemensos sehingga berbeda dengan bantuan sembako presiden.

Baca juga: Mensos : Tambahan bansos dari pusat bisa langsung digunakan

Sekretaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Nurul Farijati menjelaskan KPM perluasan Program Sembako akan mendapatkan bantuan setiap bulan Rp200 ribu hingga Desember.

"Mereka yang mendapatkan perluasan ini sudah masuk basis data terpadu Kemensos," jelas Nurul.

Nurul menambahkan program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako presiden senilai Rp600 ribu selama tiga bulan sebagai antisipasi dampak COVID-19 bagi masyarakat rentan.

Baca juga: Harapan Mensos, penerima bantuan sosial berkurang setiap tahun
 

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020