Anggota Polsek Astanaanyar, Polrestabes Bandung menembak seorang residivis bernama Agus Samperura (44) setelah sekitar 18 jam yang bersangkutan melakukan aksi pencurian, sementara seorang rekannya berinisial T hingga Jumat petang masih diburu.

Kapolsek Astanaanyar Kompol Wendy Boyoh di Kota Bandung, Jumat, menjelaskan bahwa  Agus bersama T melakukan aksinya dengan membobol sebuah rumah yang berada di Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (16/4) pukul 04.30 WIB.

Pada hari Kamis pukul 23.00 WIB, kata Kapolsek Kompol Wendy Boyoh, polisi melakukan tindakan tegas terhadap Agus yang berusaha kabur.

Kapolsek menegaskan pula bahwa pihaknya hingga kini masih mengejar T yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga: Kapolrestabes Bandung: Tembak di tempat pelaku kriminal

"Kami mencari bukti-bukti di tempat kejadian, kemudian melakukan penelusuran dan pengungkapan, lalu menangkap salah seorang pelaku di daerah Tarogong Kaler, Garut," kata Wendy.

Dari aksi itu, kata dia, ditemukan barang bukti pencurian berupa satu unit kendaraan roda dua dan dua ponsel. Selain itu, polisi juga mengamankan sebuah obeng panjang dan sebuah senjata tajam yang diduga untuk mencongkel rumah.

Menurut dia, pelaku baru bebas dari hukuman penjara di Rumah Tahanan Kebonwaru pada tanggal 11 April 2020.

"Dia bersamaan dengan keluarnya dengan napi yang menjalani asimilasi," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pelaku adalah residivis yang sudah melakukan kegiatan yang sama, bahkan sudah dua kali, yakni pada tahun 2015 dan 2019.

Sementara itu, pelaku mengaku terpaksa melakukan aksi tersebut karena tidak memiliki pekerjaan. Apalagi, di tengah pandemi virus corona ini, dia mengalami kendala ekonomi.

Baca juga: Narapidana asimilasi di Bandung ditangkap polisi karena kembali berulah

"Karena tidak ada pekerjaan, saya susah cari kerja," kata Agus yang mengalami luka tembakan di betisnya itu.

Kini Agus harus siap kembali mempertanggungjawabkan aksinya itu dengan jeratan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020