Kereta rel listrik (KRL) commuter line tujuan Bogor masih ramai oleh calon penumpang berangkat dari Stasiun Manggarai, Jakarta pada jam pulang kerja, Rabu pukul 16.00 WIB.
Pantauan ANTARA di Stasiun Manggarai, mayoritas para penumpang adalah pekerja yang bekerja di wilayah Jakarta, ada yang teknisi pusat perbelanjaan, perbankan dan ada juga warga umum.
Iyet (50) misalnya warga Bekasi yang menaiki kereta tujuan Bogor dari arah Tanah Abang mengatakan ada urusan keluarga hingga mengharuskannya keluar rumah pada Rabu ini.
"Iya keretanya agak ramai sih, tapi tadi saya masih bisa dapat duduk selama di perjalanan," kata Iyet saat ditemui di Stasiun Manggarai.
Baca juga: KCI bahas usulan penghentian KRL di Jabodetabek
Sejumlah penumpang masih beraktivitas keluar rumah karena urusan pekerjaan, Iin salah satunya warga Kota Bogor yang ditemui di dalam kereta tujuan Bogor.
Iin mengatakan pekerjaannya sebagai pegawai bank adalah sektor yang diperbolehkan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diberlakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).
"Kan perbankan sektor yang dibolehkan tetap melayani, jadi tetap masuk kerja, cuma digilir, dua hari masuk, dua hari libur," katanya yang bekerja di wilayah Manggarai.
Terkait adanya permintaan penghentian operasional KRL oleh Pemerintah Bodebek untuk mencegah penyebaran COVID-19, Iin mengharap ada kebijakan lain supaya mobilitasnya selama pandemi tetap terakomodir oleh transportasi publik tersebut.
Baca juga: Aktivitas pelaju KRL berjalan normal hari pertama PSBB di Bekasi
"Kalau bisa sih ada kebijakan lain, jangan dihentikan. Karena bagi kita pekerja seperti ini enggak ada pilihan selain menaiki kereta," kata Iin.
Pengguna kereta lainnya, Akbar warga Cilebut juga mengatakan masih mengandalkan transportasi publik untuk berangkat kerja di wilayah Jatinegara.
Sebagai teknisi salah satu pusat perbelanjaan di Jatinegara, Akbar tetap harus masuk kerja dengan sistem sif.
Menurut Akbar, adanya pembatasan perjalanan KRL Jabodetabek juga mempengaruhi waktu kerja, tapi untungnya perusahaannya menyesuaikan waktu kerja dengan jadwal keberangkatan kereta.
"Untungnya sih jadwal masuk dan pulang disesuaikan dengan jam kereta, jadi masih bisa kekejarlah jadwalnya," kata Akbar.
Baca juga: Hari pertama PSBB, KRL di Depok terlihat sepi penumpang
KCI selaku operator KRL Jabodetabek mencatat jumlah penumpang commuter line yang masuk Jakarta dari semua stasiun pada 15 April 2020 sampai pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 87.005 orang.
Jumlah tersebut berkurang dari hari sebelumnya Selasa (14/4) dengan periode yang sama tercatat sebanyal 90.419 orang.
Rabu ini merupakan hari keenam diberlakukan PSBB di wilayah DKI Jakarta dan hari pertama di wilayah Bodebek.
Baca juga: Kepala daerah Bodebek usul penghentian sementara KRL
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pantauan ANTARA di Stasiun Manggarai, mayoritas para penumpang adalah pekerja yang bekerja di wilayah Jakarta, ada yang teknisi pusat perbelanjaan, perbankan dan ada juga warga umum.
Iyet (50) misalnya warga Bekasi yang menaiki kereta tujuan Bogor dari arah Tanah Abang mengatakan ada urusan keluarga hingga mengharuskannya keluar rumah pada Rabu ini.
"Iya keretanya agak ramai sih, tapi tadi saya masih bisa dapat duduk selama di perjalanan," kata Iyet saat ditemui di Stasiun Manggarai.
Baca juga: KCI bahas usulan penghentian KRL di Jabodetabek
Sejumlah penumpang masih beraktivitas keluar rumah karena urusan pekerjaan, Iin salah satunya warga Kota Bogor yang ditemui di dalam kereta tujuan Bogor.
Iin mengatakan pekerjaannya sebagai pegawai bank adalah sektor yang diperbolehkan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diberlakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).
"Kan perbankan sektor yang dibolehkan tetap melayani, jadi tetap masuk kerja, cuma digilir, dua hari masuk, dua hari libur," katanya yang bekerja di wilayah Manggarai.
Terkait adanya permintaan penghentian operasional KRL oleh Pemerintah Bodebek untuk mencegah penyebaran COVID-19, Iin mengharap ada kebijakan lain supaya mobilitasnya selama pandemi tetap terakomodir oleh transportasi publik tersebut.
Baca juga: Aktivitas pelaju KRL berjalan normal hari pertama PSBB di Bekasi
"Kalau bisa sih ada kebijakan lain, jangan dihentikan. Karena bagi kita pekerja seperti ini enggak ada pilihan selain menaiki kereta," kata Iin.
Pengguna kereta lainnya, Akbar warga Cilebut juga mengatakan masih mengandalkan transportasi publik untuk berangkat kerja di wilayah Jatinegara.
Sebagai teknisi salah satu pusat perbelanjaan di Jatinegara, Akbar tetap harus masuk kerja dengan sistem sif.
Menurut Akbar, adanya pembatasan perjalanan KRL Jabodetabek juga mempengaruhi waktu kerja, tapi untungnya perusahaannya menyesuaikan waktu kerja dengan jadwal keberangkatan kereta.
"Untungnya sih jadwal masuk dan pulang disesuaikan dengan jam kereta, jadi masih bisa kekejarlah jadwalnya," kata Akbar.
Baca juga: Hari pertama PSBB, KRL di Depok terlihat sepi penumpang
KCI selaku operator KRL Jabodetabek mencatat jumlah penumpang commuter line yang masuk Jakarta dari semua stasiun pada 15 April 2020 sampai pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 87.005 orang.
Jumlah tersebut berkurang dari hari sebelumnya Selasa (14/4) dengan periode yang sama tercatat sebanyal 90.419 orang.
Rabu ini merupakan hari keenam diberlakukan PSBB di wilayah DKI Jakarta dan hari pertama di wilayah Bodebek.
Baca juga: Kepala daerah Bodebek usul penghentian sementara KRL
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020