Dinas Kesehatan Kota Bogor menggagas optimalisasi fungsi RSUD Kota Bogor sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 dengan segera menyiapkan 120 tempat tidur di satu gedung baru.
"Pada tanggap darurat COVID-19 saat ini situasinya sangat memprihatinkan. Segala kemungkinan harus diantisipasi, apalagi jika sampai terjadi lonjakan kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Jumat.
Menurut Retno, RSUD Kota Bogor telah ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 yang diatur dalam SK Gubernur Jawa Barat, tapi kapasitasnya belum optimal.
"Kami merencanakan penyiapan sentralisasi di RSUD menjadi pusat rujukan kasus COVID-19 dengan menambah kapasitas menjadi 120 tempat tidur dengan memanfaatkan satu gedung baru,” kata Retno.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kota Bogor terima bantuan APD
RSUD Kota Bogor saat ini memiliki 32 kamar isolasi kompresi negatif untuk perawatan kasus positif COVID-19.
Di Kota Bogor saat ini, ada 34 kasus positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, dari jumlah keseluruhan, yakni 42 kasus. Delapan kasus positif COVID-19 di antaranya telah meninggal dunia.
Menurut Retno, yang baru dilantik menjadi Kepala Dinas Kota Bogor pada Kamis (9/4), situasi pandemi COVID-19 saat ini adalah situasi yang berat dan memprihatinkan, tapi harus dihadapi bersama untuk mengatasinya.
"Pada situasi saat ini segala kemungkinan harus diantisipasi dan dihadapi bersama-sama," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pada sambutan setelah pengucapan sumpah dan janji jabatan saat pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor mengatakan bahwa Dinas Kesehatan harus mampu menjadi "leading sector" dalam upaya percepatan penanganan COVID-19 di Kota Bogor.
Baca juga: Pemkot Bogor perpanjang masa belajar di rumah hingga 29 Mei
Menurut Dedie, percepatan pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk lebih mengefektifkan peran Dinas Kesehatan dalam penanganan COVID-19.
Sri Nowo Retno menyatakan, siap menjalankan tugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan penuh amanah dan dedikasi tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pada tanggap darurat COVID-19 saat ini situasinya sangat memprihatinkan. Segala kemungkinan harus diantisipasi, apalagi jika sampai terjadi lonjakan kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Jumat.
Menurut Retno, RSUD Kota Bogor telah ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 yang diatur dalam SK Gubernur Jawa Barat, tapi kapasitasnya belum optimal.
"Kami merencanakan penyiapan sentralisasi di RSUD menjadi pusat rujukan kasus COVID-19 dengan menambah kapasitas menjadi 120 tempat tidur dengan memanfaatkan satu gedung baru,” kata Retno.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kota Bogor terima bantuan APD
RSUD Kota Bogor saat ini memiliki 32 kamar isolasi kompresi negatif untuk perawatan kasus positif COVID-19.
Di Kota Bogor saat ini, ada 34 kasus positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, dari jumlah keseluruhan, yakni 42 kasus. Delapan kasus positif COVID-19 di antaranya telah meninggal dunia.
Menurut Retno, yang baru dilantik menjadi Kepala Dinas Kota Bogor pada Kamis (9/4), situasi pandemi COVID-19 saat ini adalah situasi yang berat dan memprihatinkan, tapi harus dihadapi bersama untuk mengatasinya.
"Pada situasi saat ini segala kemungkinan harus diantisipasi dan dihadapi bersama-sama," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pada sambutan setelah pengucapan sumpah dan janji jabatan saat pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor mengatakan bahwa Dinas Kesehatan harus mampu menjadi "leading sector" dalam upaya percepatan penanganan COVID-19 di Kota Bogor.
Baca juga: Pemkot Bogor perpanjang masa belajar di rumah hingga 29 Mei
Menurut Dedie, percepatan pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk lebih mengefektifkan peran Dinas Kesehatan dalam penanganan COVID-19.
Sri Nowo Retno menyatakan, siap menjalankan tugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan penuh amanah dan dedikasi tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020