Zoom Video Communications Inc telah menggandeng mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos sebagai penasihat untuk masalah keamanan dan privasi, Reuters melaporkan, Kamis.
"Setelah cuitan tentang Zoom pekan lalu, saya mendapat telepon dari CEO, @ericsyuan, dan kami mengobrol banyak. Senang mengatakan bahwa saya akan membantu Zoom dalam pembangunan program keamanan mereka," cuit @alexstamos.
Dalam serangkaian cuitan pada akhir Maret, Stamos meminta Zoom untuk lebih transparan dan meluncurkan rencana keamanan 30 hari. Hal itu membuat pendiri dan Chief Executive Officer Zoom Eric Yuan memintanya sebagai konsultan.
"Zoom memiliki beberapa pekerjaan penting yang harus dilakukan dalam keamanan aplikasi inti, desain kriptografi, dan keamanan infrastruktur, dan saya menantikan untuk bekerja dengan tim teknik Zoom pada proyek-proyek itu," tulis Stamos, yang sekarang menjadi dosen tambahan di Universitas Stanford, dalam unggahan blog.
Dengan alasan keamanan, Berkeley High School, California, menangguhkan penggunaan aplikasi Zoom setelah pria dewasa telanjang mengganggu pertemuan yang dilindungi kata sandi.
Juru bicara distrik Berkeley mengatakan bahwa ada kemungkinan kata sandi telah dibagikan. Namun, dia menambahkan bahwa seluruh distrik menunda Zoom setidaknya selama "beberapa hari" untuk mempertimbangkan cara menggunakan yang aman dalam konferensi video.
Baca juga: Zoom tambah fitur keamanan tingkatkan privasi
Taiwan dan Jerman telah membatasi penggunaan Zoom, demikian pula dengan SpaceX milik Elon Musk juga telah melarang penggunaan Zoom karena masalah keamanan. Zoom juga menghadapi gugatan class action.
Upaya karantina mandiri untuk memutus penyebaran virus corona mendorong lonjakan penggunaan Zoom, bahkan saat kekhawatiran atas kurangnya enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption ), rute lalu lintas melalui China dan tamu tak diundang "Zoombombing" tengah berkembang.
Zoom menarik pengguna dengan kemudahan penggunaannya, serta penawaran gratis. Banyak sekolah di seluruh dunia juga mulai menggunakannya untuk kelas online.
Baca juga: Kominfo diminta menyiapkan alternatif aplikasi konferensi online selain Zoom
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Setelah cuitan tentang Zoom pekan lalu, saya mendapat telepon dari CEO, @ericsyuan, dan kami mengobrol banyak. Senang mengatakan bahwa saya akan membantu Zoom dalam pembangunan program keamanan mereka," cuit @alexstamos.
Dalam serangkaian cuitan pada akhir Maret, Stamos meminta Zoom untuk lebih transparan dan meluncurkan rencana keamanan 30 hari. Hal itu membuat pendiri dan Chief Executive Officer Zoom Eric Yuan memintanya sebagai konsultan.
"Zoom memiliki beberapa pekerjaan penting yang harus dilakukan dalam keamanan aplikasi inti, desain kriptografi, dan keamanan infrastruktur, dan saya menantikan untuk bekerja dengan tim teknik Zoom pada proyek-proyek itu," tulis Stamos, yang sekarang menjadi dosen tambahan di Universitas Stanford, dalam unggahan blog.
Dengan alasan keamanan, Berkeley High School, California, menangguhkan penggunaan aplikasi Zoom setelah pria dewasa telanjang mengganggu pertemuan yang dilindungi kata sandi.
Juru bicara distrik Berkeley mengatakan bahwa ada kemungkinan kata sandi telah dibagikan. Namun, dia menambahkan bahwa seluruh distrik menunda Zoom setidaknya selama "beberapa hari" untuk mempertimbangkan cara menggunakan yang aman dalam konferensi video.
Baca juga: Zoom tambah fitur keamanan tingkatkan privasi
Taiwan dan Jerman telah membatasi penggunaan Zoom, demikian pula dengan SpaceX milik Elon Musk juga telah melarang penggunaan Zoom karena masalah keamanan. Zoom juga menghadapi gugatan class action.
Upaya karantina mandiri untuk memutus penyebaran virus corona mendorong lonjakan penggunaan Zoom, bahkan saat kekhawatiran atas kurangnya enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption ), rute lalu lintas melalui China dan tamu tak diundang "Zoombombing" tengah berkembang.
Zoom menarik pengguna dengan kemudahan penggunaannya, serta penawaran gratis. Banyak sekolah di seluruh dunia juga mulai menggunakannya untuk kelas online.
Baca juga: Kominfo diminta menyiapkan alternatif aplikasi konferensi online selain Zoom
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020