Kementerian Agama akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan awal Ramadhan 1441 H dengan menggunakan video konferensi atau sambungan komunikasi jarak jauh pada Kamis (23/4).

"Sidang isbat awal Ramadhan akan kita gelar dengan kehadiran peserta yang terbatas, selebihnya secara video konferensi," kata Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Kaharuddin mengatakan sidang isbat dengan menggunakan video konferensi merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19.

Baca juga: Wapres Ma'ruf anjurkan badan amil mulai sosialisasikan zakat Ramadhan

Menurut Kaharuddin, hanya sebagian peserta yang dihadirkan, yaitu perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), perwakilan DPR, dan perwakilan Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya.

Pejabat eselon I dan II yang diundang juga hanya dari Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Islam saja, sementara undangan lainnya bisa mengikuti melalui saluran komunikasi daring yang akan disiapkan Kementerian Agama.

"Sidang akan dimulai sebelum magrib, diawali paparan posisi hilal awal Ramadhan 1441 H oleh Cecep Nurwendaya," tuturnya.

Baca juga: Soal ibadah di Ramadhan ditengah wabah COVID-19, Mahfud ajak tokoh berdiskusi

Setelah maghrib di Jakarta, sidang penetapan awal Ramadhan akan diadakan tertutup dan hasilnya akan diumumkan Menteri Agama Fachrul Razi melalui jumpa pers.

"Kamaruddin mengatakan pihaknya juga sedang mengkaji kemungkinan jumpa pers juga dilakukan melalui video konferensi sehingga media juga bisa mengikuti dari kantornya masing-masing.

Baca juga: Muhammadiyah tetapkan tanggal 1 Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada 24 April

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020