Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menyiapkan anggaran dari belanja tidak langsung sebesar Rp20 miliar untuk digelontorkan guna penanganan merebaknya virus corona atau COVID-19 di kota tersebut.
"Anggaran ini tahap awal yang digunakan untuk pemenuhan penanganan COVID-19 di Kota Depok," kata Wali Kota Depok Mohamamd Idris di Depok, Senin.
Baca juga: Depok tetapkan alun-alun sebagai tempat "rapid test" COVID-19
Jumlah warga Kota Depok Jawa Barat yang positif COVID-19 bertambah dari sebelumnya 10 orang menjadi 13 orang, sedangkan untuk yang sembuh empat orang dan tidak ada yang meninggal. "Pada Sabtu (21/3) yang positif 10 dan sekarang Minggu (22/3) 13 orang berarti bertambah tiga orang," kata Idris.
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 87 orang, sembilan orang selesai dan 78 orang masih dalam pengawasan. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 393 orang, dimana 182 orang telah selesai dan 211 orang masih dalam pemantauan.
Idris mengatakan langkah taktis yang dilakukan pemerintah yaitu membentuk Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok dengan Status Tanggap Darurat Bencana selama 73 hari mulai 18 Maret hingga 29 Mei 2020.
Baca juga: Warga Depok positif COVID-19 yang sembuh 4 orang dan tidak ada meninggal dunia
Menurut Idris pihaknya melakukan koordinasi dengan rumah sakit rujukan dalam penanganan kasus yang terkonfirmasi positif, penanganan kasus PDP dan juga kasus ODP.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah, hindari kerumunan dan melakukan social distancing, dan juga pola hidup bersih agar terhindar dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Lowongan untuk tenaga medis dibuka di RSUD Depok
Ia mengatakan guna memaksimalkan penanganan kasus terkonfirmasi COVID-19, selain memfungsikan Rumah Sakit Umum Daerah sebagai rumah sakit rujukan untuk kasus ringan dan sedang, pihaknya berkoordinasi intensif dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI) yang akan dijadikan sebagai Rumah Sakit yang didedikasikan untuk penanganan COVID-19.
Selain itu terus melakukan penyemprotan disinfektan ke 51 titik di area publik secara masif. Serta mengadakan sosialisasi secara mobile di seluruh wilayah di Kota Depok.
Baca juga: Waspada, Bogor, Depok, Bekasi terbanyak kasus COVID-19 di Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Anggaran ini tahap awal yang digunakan untuk pemenuhan penanganan COVID-19 di Kota Depok," kata Wali Kota Depok Mohamamd Idris di Depok, Senin.
Baca juga: Depok tetapkan alun-alun sebagai tempat "rapid test" COVID-19
Jumlah warga Kota Depok Jawa Barat yang positif COVID-19 bertambah dari sebelumnya 10 orang menjadi 13 orang, sedangkan untuk yang sembuh empat orang dan tidak ada yang meninggal. "Pada Sabtu (21/3) yang positif 10 dan sekarang Minggu (22/3) 13 orang berarti bertambah tiga orang," kata Idris.
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 87 orang, sembilan orang selesai dan 78 orang masih dalam pengawasan. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 393 orang, dimana 182 orang telah selesai dan 211 orang masih dalam pemantauan.
Idris mengatakan langkah taktis yang dilakukan pemerintah yaitu membentuk Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok dengan Status Tanggap Darurat Bencana selama 73 hari mulai 18 Maret hingga 29 Mei 2020.
Baca juga: Warga Depok positif COVID-19 yang sembuh 4 orang dan tidak ada meninggal dunia
Menurut Idris pihaknya melakukan koordinasi dengan rumah sakit rujukan dalam penanganan kasus yang terkonfirmasi positif, penanganan kasus PDP dan juga kasus ODP.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah, hindari kerumunan dan melakukan social distancing, dan juga pola hidup bersih agar terhindar dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Lowongan untuk tenaga medis dibuka di RSUD Depok
Ia mengatakan guna memaksimalkan penanganan kasus terkonfirmasi COVID-19, selain memfungsikan Rumah Sakit Umum Daerah sebagai rumah sakit rujukan untuk kasus ringan dan sedang, pihaknya berkoordinasi intensif dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI) yang akan dijadikan sebagai Rumah Sakit yang didedikasikan untuk penanganan COVID-19.
Selain itu terus melakukan penyemprotan disinfektan ke 51 titik di area publik secara masif. Serta mengadakan sosialisasi secara mobile di seluruh wilayah di Kota Depok.
Baca juga: Waspada, Bogor, Depok, Bekasi terbanyak kasus COVID-19 di Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020