Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil secara resmi meluncurkan aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) di Jabar Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat.
Setelah situsweb pikobar.jabarprov.go.id, aplikasi PIKOBAR dikembangkan agar warga Jabar bisa mengakses data, melihat peta sebaran, berinteraksi, mengakses nomor darurat, periksa gejala mandiri dan seputar informasi mengenai COVID-19 melalui unduhan di gawai masing-masing.
"Dengan aplikasi PIKOBAR ini, mari warga Jabar bersama pemerintah kita semakin waspada dan paham terkait penyebaran, pencegahan, dan penanggulangan COVID-19," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
"Tolong (aplikasi PIKOBAR) di-download oleh jutaan warga Jabar supaya jangan kemana-mana lagi (cari informasi), semua urusan terkait COVID-19 ada di sini secara satu pintu," tambahnya.
Kang Emil juga menuturkan, inovasi teknologi berupa aplikasi PIKOBAR ini merupakan salah satu bentuk kesigapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam menanggulangi pandemi global virus asal Wuhan itu. Sementara masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan tanpa harus panik.
"Ini (penanggulangan COVID-19) bisa tercapai melalui transparansi data dan komunikasi terus-menerus agar masyarakat sadar dan tahu bagaimana harus menyikapi ini," ujar Kang Emil.
Dalam acara launching yang hanya dihadiri oleh media tanpa keramaian ini, Kang Emil turut memaparkan fitur aplikasi PIKOBAR, antara lain nomor darurat yang berisi akses call center semua rumah sakit rujukan serta update data yang berisi informasi dan perkembangan terkini kasus COVID-19 di Jabar, nasional, dan dunia.
Selain itu, aplikasi PIKOBAR memiliki fitur Bantu Kita, yakni berfungsi menghimpun aspirasi warga yang ingin memberikan donasi dalam bentuk tunai atau logistik untuk penanggulangan COVID-19.
Melalui aplikasi ini, warga Jabar juga bisa melakukan diagnosa mandiri gejala-gejala yang dialami melalui fitur Periksa Mandiri, hingga menjadi relawan COVID-19 dengan fitur Daftar Relawan.
Sementara lewat fitur Permohonan Logistik, tenaga medis atau rumah sakit bisa mengajukan logistik yang diperlukan.
Ada juga fitur Lapor Kasus, fitur untuk melaporkan suspect COVID-19 baik diri sendiri maupun orang lain. Lewat FAQ, Anda bisa mengetaui jawaban dari kumpulan pertanyaan yang sering diajukan terkait COVID-19.
Aplikasi PIKOBAR sendiri dirancang dengan semangat open source untuk terus dikembangkan oleh komunitas IT. PIKOBAR dikembangkan atas kontribusi dari mitra komunitas Jabar Digital Service, antara lain relawan COVID-19, Asosiasi Cloud Computing Indonesia, BSSN, Kawal Covid-19, Prixa.ai, Kita Bisa, Jasnita, Karta.id dan Sociomile serta memanfaatkan informasi dari Jabar Saber Hoax dan Base Labs.
"Bagi komunitas IT silakan berkontribusi karena sifatnya open source. Mudah-mudahan tidak hanya di Jabar, tapi aplikasi ini hadir di provinsi lain," ujar Kang Emil.
Adapun selain membuat portal informasi PIKOBAR, Pemprov Jabar terus melakukan mitigasi dan pencegahan COVID-19, antara lain melakukan rapid test, mengampanyekan social distancing, membuat surat edaran penyesuaian sistem kerja bagi ASN di lingkungan pemprov, disinfecting ruang publik, hingga menambah rumah sakit rujukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Setelah situsweb pikobar.jabarprov.go.id, aplikasi PIKOBAR dikembangkan agar warga Jabar bisa mengakses data, melihat peta sebaran, berinteraksi, mengakses nomor darurat, periksa gejala mandiri dan seputar informasi mengenai COVID-19 melalui unduhan di gawai masing-masing.
"Dengan aplikasi PIKOBAR ini, mari warga Jabar bersama pemerintah kita semakin waspada dan paham terkait penyebaran, pencegahan, dan penanggulangan COVID-19," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
"Tolong (aplikasi PIKOBAR) di-download oleh jutaan warga Jabar supaya jangan kemana-mana lagi (cari informasi), semua urusan terkait COVID-19 ada di sini secara satu pintu," tambahnya.
Kang Emil juga menuturkan, inovasi teknologi berupa aplikasi PIKOBAR ini merupakan salah satu bentuk kesigapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam menanggulangi pandemi global virus asal Wuhan itu. Sementara masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan tanpa harus panik.
"Ini (penanggulangan COVID-19) bisa tercapai melalui transparansi data dan komunikasi terus-menerus agar masyarakat sadar dan tahu bagaimana harus menyikapi ini," ujar Kang Emil.
Dalam acara launching yang hanya dihadiri oleh media tanpa keramaian ini, Kang Emil turut memaparkan fitur aplikasi PIKOBAR, antara lain nomor darurat yang berisi akses call center semua rumah sakit rujukan serta update data yang berisi informasi dan perkembangan terkini kasus COVID-19 di Jabar, nasional, dan dunia.
Selain itu, aplikasi PIKOBAR memiliki fitur Bantu Kita, yakni berfungsi menghimpun aspirasi warga yang ingin memberikan donasi dalam bentuk tunai atau logistik untuk penanggulangan COVID-19.
Melalui aplikasi ini, warga Jabar juga bisa melakukan diagnosa mandiri gejala-gejala yang dialami melalui fitur Periksa Mandiri, hingga menjadi relawan COVID-19 dengan fitur Daftar Relawan.
Sementara lewat fitur Permohonan Logistik, tenaga medis atau rumah sakit bisa mengajukan logistik yang diperlukan.
Ada juga fitur Lapor Kasus, fitur untuk melaporkan suspect COVID-19 baik diri sendiri maupun orang lain. Lewat FAQ, Anda bisa mengetaui jawaban dari kumpulan pertanyaan yang sering diajukan terkait COVID-19.
Aplikasi PIKOBAR sendiri dirancang dengan semangat open source untuk terus dikembangkan oleh komunitas IT. PIKOBAR dikembangkan atas kontribusi dari mitra komunitas Jabar Digital Service, antara lain relawan COVID-19, Asosiasi Cloud Computing Indonesia, BSSN, Kawal Covid-19, Prixa.ai, Kita Bisa, Jasnita, Karta.id dan Sociomile serta memanfaatkan informasi dari Jabar Saber Hoax dan Base Labs.
"Bagi komunitas IT silakan berkontribusi karena sifatnya open source. Mudah-mudahan tidak hanya di Jabar, tapi aplikasi ini hadir di provinsi lain," ujar Kang Emil.
Adapun selain membuat portal informasi PIKOBAR, Pemprov Jabar terus melakukan mitigasi dan pencegahan COVID-19, antara lain melakukan rapid test, mengampanyekan social distancing, membuat surat edaran penyesuaian sistem kerja bagi ASN di lingkungan pemprov, disinfecting ruang publik, hingga menambah rumah sakit rujukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020